PROBOLINGGO - Tradisi Toron Petolekoran yang dilakukan masyarakat Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, mendapat perhatian Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Probolinggo.
Dipimpin Kepala KSOP Kelas IV Probolinggo, I Gusti Agung Komang Arbawa, petugas melakukan patroli laut di sekitar perairan utara Probolinggo.
Patroli dimulai saat kapal yang membawa sekitar 2 ribu warga Pulau Gili Ketapang berangkat hingga tiba di dermaga Pelabuhan Probolinggo.
"Patroli ini untuk memastikan warga Pulau Gili Ketapang selamat. Petugas melakukan pengawasan mulai dari kapal berangkat hingga tiba di dermaga Pelabuhan Probolinggo," ujar I Gusti Agung Komang Arbawa.
Baca Juga : Pastikan Mudik Aman, KSOP Probolinggo Dirikan Posko dan Cek Kesehatan Nahkoda Kapal
Tidak hanya itu, lanjut Agung, pihaknya mengimbau untuk selalu memakai jaket keselamatan selama perjalanan laut.
"Kami himbau agar operator kapal penyeberangan tidak memaksakan berlayar kembali ke Pulau Gili saat cuaca buruk, apalagi pada malam hari, karena kapal penyeberangan dirancang untuk tidak berlayar di malam hari," tutupnya.
Kedatangan kapal dari Pulau Gili Ketapang ini membuat Pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo ramai. Satu per satu kapal yang mengangkut 2 ribu warga tiba pada Kamis (27/3/2025) pagi.
Baca Juga : Amankan Angkutan Laut Nataru, KSOP IV Probolinggo Dirikan Posko dan Maksimalkan Mini MCC
Toron Petolekoran merupakan tradisi warga Pulau Gili Ketapang yang dilakukan pada hari ke-27 bulan Ramadhan. Ribuan warga Pulau Gili Ketapang, Kabupaten Probolinggo, meninggalkan Pulau Gili Ketapang untuk berbelanja kebutuhan Lebaran di pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo.
Selama seharian penuh, warga ini berbelanja kebutuhan Lebaran, mulai dari kue Lebaran hingga baju Lebaran.
"Petolekoran" merupakan bahasa Madura yang artinya dua puluh tujuh. Jadi, tradisi Toron Petolekoran adalah tradisi warga Pulau Gili Ketapang meninggalkan pulau selama sehari penuh pada hari ke-27 bulan Ramadhan.
"Dari Pulau Gili Ketapang, ada yang berangkat pagi, saya berangkat agak siang, tradisi (petolekoran) ini sudah ada sejak dulu," kata Supinah (50), warga Pulau Gili Ketapang.
Ribuan Pulau Gili, seharian penuh memanfaatkan berbelanja kebutuhan lebaran di pusat pertokoan yang ada di Kota Probolinggo.
"Belanja bermacam-macam, mulai kue lebaran, hingga baju lebaran. Kalau punya uang lebih ya beli perhiasan emas," imbuhnya.(*)
Editor : M Fakhrurrozi