SIDOARJO - Korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny di Buduran Sidoarjo, tercatat 102 santri. Dari jumlah tersebut, 3 orang meninggal dunia dan satu orang dirujuk ke RSI Sakinah Kota Mojokerto.
Korban meninggal dunia bernama Alvan Ibrahimavic (14) asal Kampung Tangkel, Desa Lomaer, Kecamatan Blega, Mchammad Mashudulhaq (14), warga Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya, dan Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung.
Sementara korban dirujuk ke RSI Sakinah Mojokerto bernama Muhammad (16) asal Kedung Kandang, Kota Malang. Dan satu santri bernama Nur Akhmad terpaksa kehilangan tangannya. Lengan kiri santri tersebut tertimbun bangunan dan harus diamputasi untuk bisa dievakuasi.
"Posisi santri ini tertelungkup dan lengan kiri tertimbun bangunan. Sehingga terpaksa harus diamputasi untuk bisa dievakuasi," ujar Dokter Atok Irawan Direktur Utama RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga : Satu Korban Musala Ponpes Al-Khoziny Dirujuk ke RSI Sakinah Mojokerto
Sementara itu, perkembangan terbaru jenazah Muhammad Soleh akhirnya diterbangkan ke Bangka Belitung untuk dimakamkan.
Sebelumnya, bangunan musala di Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sore.
Peristiwa terjadi saat ratusan santri menunaikan salat ashar berjamaah. Akibat kejadian ini, 102 santri menjadi korban dan puluhan terjebak reruntuhan.
Baca Juga : PKB Jatim Siapkan Donasi Untuk Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Hingga saat ini, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 11 korban terjebak reruntuhan. Tiga santri meninggal dunia. (*)
Editor : M Fakhrurrozi