SURABAYA - Persebaya Surabaya menelan kekalahan atas Persib Bandung dalam pertandingan pekan ke 15 kompetisi Liga 1 akhir pekan lalu. Pelatih Persebaya Josep Gombau menilai kekalahan timnya terjadi akibat banyaknya kesalahan yang dilakukan pemain. Diantaranya saat marking hingga masalah taktikal yang harusnya menjadi hal dasar dalam sepakbola.
Salah satu yang mendapat sorotan adalah Paulo Victor. Josep Gombau menilai pemain asal Brasil ini harusnya bisa memaksimalkan satu dari beberapa peluang di kotak pertahanan lawan. Namun yang terjadi, tak ada satupun yang membuahkan gol.
Minimnya kontribusi inilah yang membuat Gombau tidak mengijinkan Paulo Victor untuk menjadi eksekutor saat Persebaya mendapat hadiah penalti pada menit ke 32, meski sang pemain sudah bersiap untuk menjadi penendang. Gombau lebih memilih Bruno Moreira sebagai eksekutor yang pada akhirnya bisa mencetak gol. Kesal tidak diberi ruang untuk melakukan eksekusi penalti, Paulo Victor sempat meluapkan emosinya saat water break pertandingan. Gombau memaklumi emosi pemain asal Brasil tersebut dan menilai Paulo Victor masih minim kontribusi bagi tim di pertandingan kemarin.
“Keputusan siapa yang menjadi eksekutor penalti ada di tangan saya. Saya memilih Bruno yang akhirnya bisa mencetak gol. Saya rasa Paulo Victor tidak memiliki kontribusi banyak dalam pertandingan melawan Persib. Ini tugas saya untuk membantu Victor berjuang agar meningkatkan performa lebih baik lagi,” ujar Josep Gombau dalam sesi konferensi pers pasca pertandingan.
Baca Juga : Madura United Putus Tren Positif Persebaya
Dalam laga derby klasik yang digelar di stadion Gelora Bung Tomo sabtu (7/10/2023) ini, lima gol tercipta selama 90 menit pertandingan. Dua gol Persebaya diciptakan Bruno Moreira di menit 10 dan 32. Sementara gol Persib melalui kaki Ciro Alves di menit ketiga dan dua gol David da Silva di menit 52 dan 70. Kekalahan dengan skor 3-2 ini membuat Persebaya harus turun ke peringkat 8 klasemen sementara dengan perolehan 22 poin hasil dari 6 kali menang 4 kali imbang dan 5 kali kalah. (Nanda Andrianta)
Editor : Alfian Noor R