KEDIRI - Kasus HIV/AIDS di Kota Kediri menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, dari Januari hingga Juni tahun ini, terdapat 111 kasus yang terdiri dari 97 kasus HIV dan 14 kasus AIDS.
Kepala Bidang Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kediri, Hendik Supriyanto, menyebutkan bahwa mayoritas kasus ditemukan pada populasi berisiko tinggi, seperti mereka yang terlibat dalam perilaku seks berisiko.
"Untuk mayoritas kasus yang dinyatakan positif berasal dari kelompok perilaku seks beresiko atau LSL" ungkapnya saat dijumpai tim portaljtv.com pada Rabu (9/10/2024) di Dinas Kesehatan Kota Kediri.
Resiko tertinggi ada di kelompok LSL (hubungan sesama jenis) yang dilakukan tes sebanyak 1032 kasus dengan 44 orang dinyatakan positif, sementara di kalangan pekerja seks komersial (PSK), dari 212 yang diuji, 1 orang dinyatakan positif.
Berdasarkan pengelompokan pekerjaan, mayoritas berasal dari kalangan karyawan dan wiraswasta sebanyak 57 kasus, dari mahasiswa dan pelajar ada 13 kasus, serta ibu rumah tangga ditemukan 9 kasus.
Pada periode yang sama tahun 2023, Dinas Kesehatan mencatat 96 kasus, terdiri dari 83 kasus HIV dan 13 kasus AIDS, terdapat kenaikan 15 kasus pada tahun ini.
Hendik Supriyanto juga menambahkan bahwa sebagian besar penderita berasal dari luar Kota Kediri, sementara jumlah penderita dari dalam kota relatif kecil sebanyak 13 kasus.
Kenaikan kasus HIV/AIDS ini menjadi perhatian serius Dinas Kesehatan Kota Kediri, yang terus melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini, khususnya di kalangan populasi berisiko.
Masyarakat juga diimbau untuk menjalani tes kesehatan rutin dan meningkatkan kesadaran akan perilaku hidup sehat untuk mengurangi penyebaran virus ini.(Beny Kurniawan/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe