PACITAN - Dalam rangka memperingati hari jadi ke-280 Kabupaten Pacitan, Dewan Kesenian Pacitan (DKP) menggelar kajian mengenai babad tanah Pacitan yang dihadiri oleh berbagai pihak. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya lokal yang membentuk identitas Kabupaten Pacitan.
Acara yang berlangsung pada Sabtu(15/2) tersebut menghadirkan Dani Hargo sebagai narasumber utama. Dalam kajian ini, Dani mengungkapkan bahwa babad tanah Pacitan memiliki beberapa versi yang berbeda. Hal ini menunjukkan keberagaman interpretasi sejarah yang berkembang di masyarakat Pacitan.
Dani Hargo, yang dikenal sebagai peneliti sejarah independen, menjelaskan bahwa babad tanah Pacitan menjadi salah satu sumber penting dalam mempelajari sejarah daerah tersebut. "Setiap versi babad tanah Pacitan memiliki perspektif yang berbeda-beda, dan ini mencerminkan dinamika sosial dan budaya yang ada pada masa lalu," katanya.
Sementara itu, ketua DKP Pacitan Khoirul Amin menegaskan bahwa kajian ini bukan bertujuan untuk menghilangkan sejarah yang telah ada, namun justru untuk memperkaya dan memberikan pemahaman yang lebih luas tentang sejarah Pacitan.
Baca Juga : Ribuan Peserta Ronthek Gugah Sahur di Pacitan Turun ke Jalan Meriahkan Ramadan
"Kita bedah dari versinya Raden Ngabehi Prawiro Winoto, harapanya ini nanti bisa menjadi khasanah atau ilmu bagi masyarakat Pacitan, intinya bukan mencari pembenaran dari versi mana saja, " jelasnya.
Melalui kajian ini, DKP berharap masyarakat Pacitan dapat lebih mengenal dan menghargai warisan sejarah mereka. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi langkah penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal yang telah ada sejak lama.
"Outputnya nanti tentu kajian ini akan menjadi sebuah ilmu dan bisa juga menjadi referensi tentang sejarah Pacitan, " imbuhnya.
Baca Juga : Wujud Kepedulian Jurnalis, PWI Pacitan Donor Darah di HPN ke-79
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan hari jadi, kajian ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sejarah dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah Kabupaten Pacitan juga mendukung penuh kegiatan ini sebagai wujud komitmen untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya daerah.
Dengan adanya kajian babad tanah Pacitan ini, diharapkan generasi muda Pacitan dapat semakin mencintai dan melestarikan nilai-nilai sejarah yang ada di daerah mereka, serta mempererat rasa kebersamaan dalam membangun Kabupaten Pacitan yang lebih maju dan berbudaya. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan