LUMAJANG - Tuntasnya pembangunan Jembatan Bailey Mujur II Kloposawit di Kabupaten Lumajang diharapkan mampu memulihkan perekonomian masyarakat pasca diterjang lahar dingin Gunung Semeru pada 18 April 2024.
Demikian disampaikan Kepala Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Marjoko kepada wartawan, Rabu (18/9/2024).
"Jembatan yang dibangun Pemprov Jatim ini sangat membantu pulihkan perekonomian setelah dua kali dihantam lahar semeru pada awal tahun 2023 dan pertengahan bulan April 2024," katanya.
Menurutnya, jembatan bailey yang telah diresmikan oleh Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono pada 8 Juni 2024 ini telah dirasakan manfaatnya bagi masyarakat sekitar maupun masyarakat umum, terutama bagi para petani lokal yang akan menjual hasil panennya diluar desa maupun diluar Kabupaten Lumajang.
"Sekarang petani sudah tidak mengeluh lagi. Sebelum jembatan jadi, petani harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk biaya pengangkutan hasil panennya yang dibawa ke luar desa maupun ke luar dari Lumajang,” ungkap Marjoko.
Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang Reza Aditiya menjelaskan, Pembangunan jembatan Bailey ini melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Dinas PU Bina Marga Pemprov Jatim.
Reza menambahkan saat ini jembatan yang menghubungkan dua desa yakni desa Tumpeng dan desa Kloposawit kecamatan Candipuro, serta dua kecamatan, Kecamatan Tempeh dan Kecamatan Candipuro ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat.
“Selain untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sekitar, jembatan ini juga menjadi jalan alternatif tercepat menuju Malang, dan bisa lebih cepat karena kalau lewat jalan nasional harus memutar melewati Kecamatan Pasirian,” jelasnya, Rabu (18/9/2024).
Jembatan Bailey di Desa Kloposawit ini, lanjut Reza, masih bisa bertahan hingga satu dasawarsa atau satu dekade.
"Ketahanan jembatan darurat ini juga masih kuat 10 tahunan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim Edy Tambeng Widjaja, melalui fungsional Jafung Ahli Madya Teknik Jalan dan Jembatan PU Bina Marga Pemprov Jatim, Emil Wahyudianto menjelaskan jika pembangunan Jembatan Bailey ini tak membutuhkan waktu lama, cukup dengan waktu 2 bulan, Jembatan Mujur II Kloposawit tersebut telah berdiri kokoh.
“Panjangnya 39 meter,” jelasnya.
Emil menyebut, jembatan tersebut kini sudah dapat difungsikan hanya untuk kendaraan dengan berat maksimal 8 ton. Sisi kanan dan kiri jembatan juga telah dipasang portal, agar kendaraan yang melebihi batas berat yang telah ditentukan tidak bisa melewatinya.
“Jembatan ini harus terus dipantau untuk mengecek baut dan lainnya,” ujarnya.
Diakhir keterangannya, Emil mengatakan jika saat ini Jembatan Mujur II Kloposawit telah dihibahkan ke Kabupaten Lumajang,
“Jadi kewenangan berada di Kabupaten Lumajang,” tukasnya.
"Jembatan Mujur II Kloposawit di bangun dengan mengunakan anggaran belanja tidak terduga atau btt Pemerintah provinsi Jawa Timur.Pembangunan jembatan Bailey Mujur II Kloposawit pertama menelan anggaran Rp 11 milyar dan pembangunan Jembatan Bailey kedua menelan anggaran Rp 1.7 milyar.
Untuk diketahui, Pembangunan jembatan bailey Mujur II Kloposawit ini merupakan aksi cepat Pemprov Jatim terhadap dampak bencana banjir lahar dingin yang menerjang Kabupaten Lumajang pada 17 Juli 2023 dan 18 April 2024. (Ayul Andhim)
Editor : M Fakhrurrozi