PROBOLINGGO - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Probolinggo menyebabkan jembatan darurat yang sedang dalam tahap pengerjaan di Dusun Gilih, Desa Seboro, ambruk pada Rabu (5/2/2025) malam.
Jembatan yang terbuat dari bambu dan sudah mencapai 60 persen pengerjaan tersebut, terbawa arus sungai akibat derasnya hujan yang mengguyur kawasan Pegunungan Argopuro.
Akibat bencana ini, Dusun Gilih kini terisolasi setelah jembatan permanen yang menghubungkan Dusun Gilih dengan Dusun Krajan putus diterjang banjir. Lebih dari 90 kepala keluarga yang tinggal di Dusun Gilih kini terpaksa menggunakan perahu karet yang disediakan oleh pemerintah daerah untuk menyeberang ke daerah seberang.
"Saya terpaksa menyeberang untuk membeli lauk, karena stok di rumah sudah habis. Sembako masih ada, tapi khawatir dengan arus sungai yang deras, apalagi saya punya balita. Semoga jembatan cepat diperbaiki agar kami tidak khawatir lagi," ujar Mushidayati, salah satu warga Dusun Gilih.
Baca Juga : Masuk Halaman Rumah Orang, Pria di Probolinggo Babak Belur Dimassa
Oemar Sjarif, Kepala BPBD Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera membangun jembatan semi permanen untuk menghubungkan kembali Dusun Gilih dengan dusun lainnya.
"Kami akan segera membangun jembatan semi permanen yang lebih kokoh agar warga dapat kembali terhubung. Namun, proses pembangunan membutuhkan waktu, mengingat arus yang masih deras. Beberapa desa juga terdampak, dan jika diperlukan jembatan permanen atau semi permanen, kami akan terus mendiskusikannya dan mengambil langkah lanjutan," ujar Oemar.
Selain itu, selama tiga hari terakhir, Kabupaten Probolinggo dilanda bencana alam yang meliputi banjir bandang dan tanah longsor, yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kesulitan akses bagi masyarakat setempat. (Intan Putri)
Baca Juga : Jembatan Darurat Putus, Warga Krejengan Probolinggo Terisolir
Editor : M Fakhrurrozi