JEDDAH - PPIH Arab Saudi menyiapkan sistem penanda warna dan solusi penyatuan keluarga untuk mengatasi potensi terpisahnya jemaah haji dalam satu kloter akibat sistem layanan berbasis syarikah. Langkah ini mulai diterapkan saat kedatangan gelombang kedua jemaah haji Indonesia di Bandara King Abdulaziz (KAIA) Jeddah, Sabtu (17/5).
“Untuk mempercepat layanan, kami sudah meminta panitia embarkasi memberikan tanda warna sesuai syarikah-nya, baik di tangan jemaah, pakaian, koper, maupun paspor,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara, Abdul Basir, Jumat (16/5) malam.
Delapan syarikah penyedia layanan haji yang menjadi mitra Pemerintah Arab Saudi akan melayani jemaah Indonesia selama di Tanah Suci. Karena syarikah ini tidak berbasis regional, satu kloter bisa saja terdiri dari jemaah dengan layanan syarikah yang berbeda. Imbasnya, mereka diarahkan ke bus atau hotel yang berbeda setibanya di Arab Saudi.
“Termasuk penandaan di koper. Ini penting agar petugas di Daker Makkah lebih gampang untuk memisahkan koper-koper jemaah sesuai syarikahnya,” imbuh Basir.
Baca Juga : Video Viral Tuduh Layanan Haji Kacau, Ini Penjelasan Resmi PPIH
Penandaan warna ini sudah dikomunikasikan ke seluruh embarkasi lewat surat edaran resmi. Delapan warna berbeda digunakan sesuai nama syarikah agar memudahkan petugas saat proses penjemputan dan penempatan jemaah.
Berikut Kode Warna Penanda Syarikah Jemaah Haji Indonesia:
- Al Bait Guest: hijau tua
Baca Juga : Jemaah Haji Gelombang Kedua Harus Sudah Berihram dari Indonesia, Ini Alasannya
- MCDC: merah tua
- Rehlat & Manafea: merah muda
- Rakeen Mashariq: ungu
Baca Juga : 1.000 Bungkus Rokok Ikut Naik Haji, Diduga Ada Jaringan Titipan Terorganisir
- Rifad: oranye
- Rawaf Mina: kuning
- Al Rifadah: biru muda
Baca Juga : Kloter Pertama Menuju Makkah Berangkat, Proses Miqat di Bir Ali Diatur Hanya 30 Menit
- Sana Mashaariq: putih
Namun, Basir mengakui, sistem ini tetap berisiko membuat anggota keluarga terpisah, terutama saat kloter campuran akibat kendala teknis atau visa.
“Kemungkinan berpisah dengan keluarga memang tidak bisa dihindarkan. Tapi kami sudah menyiapkan solusi. Nanti di Makkah, Daker akan berusaha menggabungkan kembali anggota keluarga dalam satu lokasi,” jelasnya.
Baca Juga : 205 Hotel dan Menu Nusantara Siap Sambut Jemaah Haji Indonesia di Makkah
Bahkan, untuk kasus tertentu seperti suami-istri atau orang tua-anak, PPIH siap berkoordinasi langsung dengan Kementerian Haji Arab Saudi di Bandara Jeddah agar bisa ditempatkan bersama sejak awal kedatangan.
“Yang penting, jangan sampai jemaah panik. Kalau terpisah sementara, itu hanya soal waktu. Di Makkah akan kami usahakan bisa disatukan lagi,” pungkas Basir.
Sementara itu, penerbangan gelombang pertama jemaah haji Indonesia telah selesai pada Jumat (17/5) dengan total 266 kloter diberangkatkan.
Jumlah jemaah yang telah mendarat di Madinah mencapai 103.806 orang, termasuk 22.359 lansia. Gelombang kedua akan membawa 259 kloter berikutnya langsung ke Makkah melalui Jeddah. (Dhimas Ginanjar)
Editor : A. Ramadhan