Gaya hidup modern yang serba praktis dan menuntut kita untuk banyak duduk sering kali membuat kita terlena dalam kebiasaan mager alias malas gerak.
Padahal, kebiasaan mager yang dianggap sepele ini ternyata menyimpan ancaman serius bagi kesehatan tubuh kita.
Berikut lima dampak utama mager yang perlu diwaspadai.
1. Obesitas mengintai
Baca Juga : Mengenal Mitos dan Fakta Buah Markisa: Benarkah Semua Jenisnya Memberikan Manfaat Sama?
Salah satu dampak paling nyata dari mager adalah peningkatan risiko obesitas.
Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan tubuh kesulitan membakar kalori sehingga lemak menumpuk dan menyebabkan berat badan naik.
Obesitas tidak hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga memicu berbagai penyakit kronis lainnya.
Baca Juga : Cara Mudah Menuju Gaya Hidup Sehat dan Produktif Tahun 2025
2. Gangguan metabolisme
Mager juga dapat mengganggu metabolisme tubuh. Metabolisme yang lambat akan membuat tubuh kesulitan mengubah makanan menjadi energi, sehingga nutrisi tidak terserap dengan baik.
Akibatnya, tubuh menjadi lemas, mudah lelah, dan rentan terhadap penyakit.
Baca Juga : Pilih Tas dengan Bijak, Jaga Kesehatan Punggungmu!
3. Tulang melemah
Aktivitas fisik sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Kebiasaan malas bergerak dapat menyebabkan tulang menjadi lemah, meningkatkan risiko osteoporosis di kemudian hari.
Selain itu, otot-otot tubuh juga kehilangan kekuatannya sehingga tubuh lebih rentan terhadap cedera.
Baca Juga : Bosan dengan Badan Lelah? Coba 4 Tips Ampuh Tingkatkan Energi Harian
4. Jantung terancam
Mager juga meningkatkan risiko penyakit jantung. Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kadar kolesterol jahat meningkat, dan peradangan pada pembuluh darah.
Semua faktor tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke jika tidak diperhatikan dengan serius.
Baca Juga : Apakah Seblak Benar-benar Berisiko Menyebabkan Kanker?
5. Stres dan depresi
Mengerjakan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan produksi endorfin, hormon yang memberikan perasaan senang dan bahagia.Sebaliknya, mager dapat memicu stres, kecemasan, dan depresi.
Untuk mencegah dampak buruk mager, penting bagi kita untuk menerapkan gaya hidup aktif.
Editor : Khasan Rochmad