PACITAN - Sekolah Dasar Negeri Purworejo, di Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur melarang murid membawa mainan lato-lato ke lingkungan sekolah karena dinilai dapat membahayakan jika dimainkan. Terkait larangan tersebut, guru di sekolah tersebut rutin melakukan razia.
Kepala SDN Purworejo, Suwardi mengatakan, pihak sekolah sudah meminta kepada wali murid agar anak-anak tidak membawa mainan lato-lato ke sekolah.
"Kami sudah mengimbau agar anak-anak tidak membawa mainan lato-latonya ke sekolah. Lato-lato kan keras, jadi kami mengantisipasinya, apalagi pernah ada yang kena lato-lato," katanya (18/1/23).
Ia mengatakan, razia dilakukan sebelum jam pelajaran berlangsung. Guru-guru dibagi menjadi beberapa tim, sehingga razia bisa segera diselesaikan. Razia dilakukan mulai dari mengecek laci meja belajar hingga tas siswa.
Baca Juga : Kedepankan Profesionalitas dan Kualitas Pelayanan, RSU Medical Mandiri Pacitan Kian Dipercaya Masyarakat
Guru yang mendapati mainan lato-lato murid tersebut langsung membawa mainan ke ruang guru. Namun, murid diizinkan untuk membawanya lagi setelah jam pelajaran sekolah berakhir.
"Razia ini beberapa kali dilakukan. Saat awal, banyak anak-anak yang membawa mainan ini, namun kini sudah jarang bahkan tidak ada, "imbuhnya.
Pihaknya menambahkan pemeriksaan ini rutin digelar karena dinilai permainan tersebut meresahkan dan membahayakan.Ia berharap, dengan pemeriksaan yang dilakukan itu, mereka menjadi lebih sadar untuk tidak membawa mainan itu ke sekolah dan lebih berhati-hati saat memainkan lato-lato.
Baca Juga : Polres Pacitan Bongkar Mercon Pendem Jelang Lebaran
Pihak sekolah juga berharap agar wali murid memeriksa barang bawaan anak-anak sebelum berangkat sekolah. "Kami berharap anak-anak tidak membawa lato-lato ke sekolah,"
Sebagaimana diketahui, lato-lato adalah mainan zaman dahulu yang sempat populer di Indonesia sejak era 1990-an. Namun kini mainan yang mengeluarkan suara nok nok itu kembali viral.
Reporter: Edwin Aji
Baca Juga : Kolaborasi Pemeliharaan Jalan, Sambut Mudik Lebaran di Pacitan
Editor: Vita Ningrum