SURABAYA - Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, resmi kembali dilantik sebagai rektor Untag untuk ketiga kalinya dalam acara pelantikan rektor, wakil rektor, dan jajaran pejabat struktural Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya masa jabatan 2025-2029.
Bersama dengan Wakil Rektor I Harjo Seputro, ST, MT, Wakil Rektor II Supangat, PhD, dan Wakil Rektor III Dr. Sumiati, pelantikan ini menjadi tonggak baru kepemimpinan Prof. Nugroho, dengan fokus pada peningkatan mutu berstandar internasional dan penguatan nilai-nilai patriotisme.
Nugroho mengatakan tantangan terbesar di periode ketiganya adalah membawa Untag Surabaya 'Go Internasional'.
"Tantangan berat bahwa kita memang harus mengacu pada standar nasional, juga mengacu pada standar internasional," jelasnya, Selasa (19/8/2025).
Ia menargetkan peningkatan jumlah program studi (prodi) yang memiliki akreditasi internasional.
"Pada tahun ini targetnya adalah ada 7 prodi yang berakreditasi internasional," tambahnya.
Nugroho juga menjelaskan pentingnya pengamalan Catur Dharma, yang mencakup unsur patriotisme. Ia menegaskan, nilai ini ditanamkan kuat di kampus Merah Putih ini.
"Kita ada mata kuliah patriotisme mulai dari S1 sampai dengan S3," jelasnya.
Sedangkan Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, menyoroti dua tantangan besar bagi PTS. Yakni, berdirinya perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) dan masuknya universitas asing ke Indonesia.
"Kami harap agar rektor bersama tiga wakil rektor bisa mengendalikan semua staf yang ada di Untag untuk menerima tantangan ini, bukan dengan ketakutan, tapi dengan semangat yang lebih tinggi," pungkas Subekti.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengapresiasi atas dedikasi Nugroho yang telah membawa perubahan signifikan.
"Periode pertama, kedua membawa perubahan yang sangat signifikan untuk Untag Surabaya," ujarnya.
Eri berharap di periode ketiga ini, Untag semakin maju dan dapat berkolaborasi dengan Pemkot, termasuk melalui program KKN untuk pendampingan di Kampung Pancasila. Pihaknya juga tengah mengkaji beasiswa Pemuda Tangguh bagi mahasiswa di perguruan tinggi swasta (PTS).
"Sehingga kami berharap anak-anak Surabaya yang hari ini, yang mereka mengalami kesulitan biaya bisa kami bantu di PTS Sehingga Indeks Pembangunan Manusia di kota Surabaya akan semakin tinggi," katanya. (*)
Editor : M Fakhrurrozi