SURABAYA - Gemuruh dukungan bagi Timnas Indonesia yang tengah berlaga di kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain tak hanya terjadi di Bahrain National Stadium, melainkan di seluruh penjuru Indonesia, termasuk di Surabaya.
Warga Surabaya ramai-ramai menggelar acara nonton bareng atau nobar sebagai bentuk dukungan untuk Timnas Garuda di Warkop Pitulikur, Jalan Bagong, Surabaya, Kamis (10/10/2024) malam.
Para pendukung sangat antusias menyaksikan perjuangan Timnas Indonesia menghadapi Bahrain dengan pertandingan yang berlangsung sengit.
Pertandingan antara Indonesia dan Bahrain berjalan panas sejak awal, Bahrain lebih dulu unggul melalui gol Mohamed Mahroon pada menit ke-14.
Namun, Indonesia mampu menyamakan kedudukan jelang akhir babak pertama lewat gol Ragnar Oratmangoen di menit ke-47.
Indonesia bahkan berhasil berbalik unggul di babak kedua melalui gol Rafael Struick pada menit ke-75.
Namun, kegembiraan tersebut sirna seketika, ketika Bahrain berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Mahroon di menit ke-98, gol yang kontroversial karena waktu tambahan seharusnya sudah habis.
Suporter yang hadir dalam acara nobar ini tak bisa menyembunyikan rasa kecewa mereka terhadap wasit Ahmed Al-Kaf, yang dinilai membuat beberapa keputusan kontroversial, terutama karena tak segera meniup peluit akhir babak kedua, yang memberi Bahrain kesempatan untuk mencetak gol penyeimbang.
"Kami kecewa dengan wasit, harusnya pertandingan sudah selesai sebelum gol kedua Bahrain terjadi. Tapi secara permainan, Indonesia luar biasa malam ini." ungkap huzain gozali, salah satu suporter.
Meski ada rasa frustrasi terkait kepemimpinan wasit, secara keseluruhan para pendukung Timnas Indonesia di Surabaya mengaku puas dengan peningkatan performa Tim Garuda yang mampu menahan tim sekelas Bahrain.
Sementara, Oskario, suporter yang turut memeriahkan nobar mengungkapkan kekesalannya kepada wasit yang telah merampok kemenangan Indonesia, ia meminta pihak Indonesia mengajukan gugatan atas keputusan wasit yang tidak fair.
"Saya kira ada gugatan dari Indonesia karena ketidaksesuaian tambahan waktu yang diberikan oleh wasit." ungkapnya.(Nanda Andrianta/Selvina Apriyanti)
Editor : Iwan Iwe