GRESIK - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur melalui Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) melaporkan tidak bisa melihat hilal. Dari pantauan 36 titik di Jawa Timur, tim perukyat tidak melihat hilal. Salah satunya di Bukit Condrodipo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
“Hasil pada hari ini hilal tidak terlihat,” ujar perwakilan dari LFNU Gresik saat membaca berita acara hasil rukyatul hilal di Bukit Condrodipo, Gresik yang diikuti oleh 20 perukyat.
Sementara itu, KH Abdul Muid Zahid, pakar falakiyah NU menjelaskan secara ketinggian hilal sudah memenuhi syarat karena 3 derajat 21 menit.
"Namun jarak antara bulan dengan matahari tanpa ufuk itu yang belum memenuhi syarat. dari pantauan jarak elongasi 5 derajat 54 menit. Padahal, seharusnya jarak elongasi dengan mata telanjang 6 derajat 21 menit," paparnya.
Laporan berita acara tersebut disampaikan oleh LFNU Gresik kepada Kepala Kemenag Gresik. Selanjutnya, pihak Kemenag Gresik melakukan permohonan kepada Pengadilan Agama Gresik untuk ditetapkan. Untuk itu, direkomendasikan tanggal 1 Ramadhan 1445 Hijriyah pada Ahad (2/3/2025).
Sementara itu, Sekretaris LFNU Jatim, Kiai Syamsul Ma'arif mengatakan, berdasarkan kriteria MABIMS Baru, syarat minimal hilal memungkinkan dapat dilihat ialah dengan tinggi 3 derajat.
“Serta, elongasi atau jarak sudut matahari dengan bulan ialah 6,4 derajat,” terangnya.
Pihaknya mengimbau tetap menunggu keputusan rukyatul hilal di Aceh sampai pada pukul 19.10 WIB dan juga sidang isbat oleh pemerintah. (*)
Editor : M Fakhrurrozi