PASURUAN - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pasuruan terus bertambah. Terbaru, empat anak di Desa Kurung dilaporkan terjangkit wabah mematikan ini.
Untuk mencegah penyebarannya, Pemerintah Desa Kurung bersama Puskesmas setempat langsung melakukan fogging ke permukiman warga dan fasilitas pendidikan. Rabu (11/6/25) pagi.
Kegiatan fogging ini menyisir tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue.
Tak hanya permukiman warga, upaya pencegahan ini juga menyasar fasilitas pendidikan seperti Madrasah Diniyah dan Sekolah Dasar di Desa Kurung. Langkah ini diambil untuk memastikan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari ancaman demam berdarah.
"Fogging ini kami lakukan untuk mencegah penyebaran DBD di desa kami, karena dalam beberapa bulan terakhir sejumlah warga kami terjangkit DBD," ujar Kepala Desa Kurung, Musyafa.
Senada dengan Musyafa, Bidan Desa Kurung, Dyah Ayu Tri Ratna Sari, menambahkan bahwa empat anak yang positif DBD tersebut berusia antara 10 hingga 13 tahun.
"Kondisi mereka saat ini sudah stabil dan telah dipulangkan setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit di wilayah Kabupaten Pasuruan," kata Dyah.
Untuk diketahui, jumlah kasus DBD di Kabupaten Pasuruan menunjukkan tren peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2023, tercatat 724 kasus, dan angka tersebut melonjak menjadi 824 kasus di tahun 2024. Lebih mengkhawatirkan lagi, selama bulan Mei 2025 saja, sudah ada 169 orang yang dilaporkan positif DBD, dengan satu warga dinyatakan meninggal dunia. (*)
Editor : M Fakhrurrozi