BLITAR - Harga telur ayam di Kota Blitar kembali melambung di awal pekan ini. Harga telur kini menembus Rp30 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya di angka Rp26 ribu per kilogram. Kenaikan ini diduga dipicu meningkatnya permintaan pasar menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kenaikan harga telur ayam mulai berlangsung sejak sepekan terakhir. Pantauan di sejumlah pasar tradisional menunjukkan, harga semula stabil di kisaran Rp26 ribu per kilogram, terus merangkak naik sejak Jumat lalu hingga mencapai Rp30 ribu per kilogram.
Tak hanya telur utuh, harga telur bentes atau telur retak juga mengalami kenaikan. Jika pada kondisi normal dijual seharga Rp24 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp26 ribu per kilogram.
Kenaikan harga ini dikeluhkan oleh sejumlah pembeli. Salah satunya Lilik, pemilik warung di Kota Blitar, yang mengaku tetap membeli telur meski harganya naik karena kebutuhan usaha.
Baca Juga : Harga Daging Ayam Melonjak, Pedagang Kecil Tertekan Program MBG
“Gimana ya, sebetulnya keberatan dengan harga segitu, tapi mau gimana lagi karena butuh jadi tetap beli. Meski harga naik, di warung masih tetap karena kasihan kalau dinaikkan,” ucapnya.
Sementara itu, Sendyta, penjual telur di Pasar Pon, menyebut kenaikan harga terjadi secara bertahap dalam beberapa hari terakhir. “Kemarin itu naiknya Rp1.000, sebelumnya masih dijual dengan harga Rp28 ribu, kemudian naik hingga sekarang Rp30 ribu. Sedangkan telur bentes dan tik itu juga naik sekarang,” ujarnya.
Kenaikan harga telur serta sejumlah bahan kebutuhan pokok lain di Kota Blitar diduga kuat dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan jelang Nataru. Meski harga mengalami lonjakan, hingga saat ini stok telur dari petani dinyatakan masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (Qithfirul Aziz/Fadillah Putri)
Baca Juga : KAI Lakukan Inspeksi Lintas, Pastikan Kesiapan Operasional Hadapi Lonjakan Penumpang Saat Nataru
Editor : M Fakhrurrozi




















