SURABAYA - Gig on the Green merupakan festival musik yang digelar Konsulat Jenderal Australia di Surabaya untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia. Acara ini juga menjadi tempat untuk mempertemukan alumni Indonesia yang pernah belajar di Australia, dengan tujuan memperkuat ikatan persahabatan melalui seni, budaya, dan kebersamaan antara dua negara.
Acara ini dibuka oleh Richcoustic dengan musik akustik yang penuh semangat, dilanjutkan oleh grup musik jalanan Klantink, yang menyanyikan berbagai lagu dengan gaya khas mereka. Puncak acara ditutup dengan penampilan penyanyi asal Australia, Matthew Ifield, dengan membawakan sejumlah lagu yang menyajikan perpaduan musik folk dan modern.
Acara ini juga dihadiri Emil Dardak, mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, bersama istrinya, Arumi Bachsin. Emil menyampaikan harapan agar hubungan antara Indonesia dan Australia tetap terjalin, sebelum menyumbangkan suara bersama Richcoustic untuk turut memeriahkan suasana.
Wakil Duta Besar Australia, Stephen Scott, mengungkapkan tujuan utama diadakannya Gig on the Gree untuk menyampaikan pesan bahwa Australia merupakan tempat yang tepat untuk belajar. Keberadaan ini menjadi medium untuk menyampaikan pesan tersebut.
Baca Juga : Klantink Suguhkan Cita Rasa Musik Tradisional di Gig on the Green
"Tapi kami juga ingin memastikan bahwa ketika orang-orang kembali, kami tetap terhubung dengan mereka, dan mereka juga tetap saling terhubung satu sama lain. Itulah inti dari Gig on the Green," kata Stephen Scott.
Stephen juga berharap Indonesia-Australia dapat menjalin hubungan diplomatik yang yang kuat ke depannya. "Indonesia sedang berkembang menjadi negara yang sangat besar dan penting secara global. Indonesia adalah tetangga terbesar kami. Jadi kami ingin memiliki hubungan yang sangat kuat, antar masyarakat," imbuhnya.
Selain mempertemukan para alumni dan mempererat hubungan dua negara, acara ini juga merupakan bagian dari upaya untuk mendukung program Sustainable Development Goals (SDGs), seperti disampaikan Abdul Majid, alumni QUT University.
Baca Juga : Gig on The Green: Festival Musik untuk Merayakan Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia di Surabaya
"Kebetulan alumni itu memang suka bikin acara, dari gathering sampai buka bersama saat bulan Ramadhan. Tapi kali ini temanya festival musik. Namanya Gig on the Green mungkin karena mereka mendukung Program SDGs, karena Australia selalu mengedepankan acara yang ramah lingkungan, ramah disabilitas, ramah anak, dan menghormati human right,” jelasnya.
Hal ini juga ditegaskan oleh Wahyu, perwakilan dari Konjen Australia, yang mengatakan bahwa meski pertemuan antar alumni sudah sering diadakan, Gig on the Green adalah festival musik pertama yang diadakan di Surabaya. “Biasanya acara seperti ini diadakan di Jakarta, dan ini pertama kalinya kami adakan di Surabaya,” ungkapnya.
Lila yang juga merupakan perwakilan dari Konjen Australia menyampaikan hal yang serupa. “Ini pertama kalinya acara musik seperti ini digelar di Surabaya. Melihat antusiasme yang besar, mungkin bisa dipertimbangkan untuk menjadi acara tahunan di sini,” kat Lila.
Selain itu, terdapat berbagai fasilitas seperti layanan kesehatan dari RS Premier Surabaya, video booth 360°, dan face art. Beragam booth makanan dan minuman milik alumni juga dihadirkan untuk mendukung acara ini, seperti Tago Togo, Kopi Kenangan, Cocoro Cafe, Common Grounds, Garasi Ergo, dan BBQ khas Australia.
Editor : A.M Azany