SURABAYA - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur menggelar sinergitas Forum Grup Discussion (FGD) tentang ketahanan Energi.
Dalam Sinergitas ini, ESDM Jatim mengundang OPD Provinsi Jatim serta OPD Kabupaten/kota dengan menghadirkan pembicara dari Kepala BPH Migas, Executive General Manager Region Jatimbalinus, PT. Pertamina (Persero).
Kepala Dinas ESDM, Dr. Ir. Aris Mukiyono dalam sambutannya mengatakan FGD ini untuk mewujudkan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Stakeholder terkait dalam rangka mengoptimalkan peningkatan ketersediaan atau pasokan BBM dan LPG di Jawa Timur.
Sehingga distribusi BBM dan LPG bersubsidi yang tepat sasaran memiliki peran penting dalam memperkuat ketahanan energi, terutama dalam jangka pendek hingga menengah.
Baca Juga : Pemprov Jatim Sahkan Perda Soal RUED, ini Penjelasannya
“Dengan memastikan bahwa subsidi BBM dan LPG, hanya dinikmati oleh kelompok yang benar-benar membutuhkan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah dan sektor-sektor produktif tertentu, negara dapat mengurangi pemborosan energi, mengoptimalkan anggaran energi, serta mendorong pola konsumsi energi yang lebih bijak dan berkelanjutan,” kata Aries, Minggu (24/11/2024).
Lebih lanjut, Aries menyampaikan bahwa saat ini di wilayah Jawa Timur untuk Kuota JBT (Jenis Bahan Bakar Tertentu) dalam hal ini solar sebesar 2,5 jt Kiloliter (BPH Migas, 2024). Sedangkan untuk Kuota JBKP (Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan) dalam hal ini pertalite sebesar 4,3 jt Kiloliter (BPH Migas, 2024). Lalu dari sektor LPG 3 Kg Kuota untuk Jawa Timur sebesar 1,4 jt Metrik Ton (Ditjen. Migas, 2023).
Baca Juga : PAD Hilang Rp4 Triliun, Pemprov Jatim Optimalkan Sektor Tambang
Ia menjelaskan, Pertamina merupakan salah satu operator penyalur BBM dan LPG, dengan realisasii saat ini di wilayah Jawa Timur untuk JBT (Jenis Bahan Bakar Tertentu) dalam hal ini solar realisasi tiap tahunnya trendnya mengalami peningkatan, s.d. Oktober 2024 realisasi JBT di Jawa Timur sebesar 2.2 jt Kiloliter (BPH Migas, 2024).
Sedangkan untuk JBKP (Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan) dalam hal ini pertalite, s.d. Oktober 2024 realisasi JBKP di Jawa Timur sebesar 3.5 jt Kiloliter (BPH Migas, 2024). Lalu dari sektor LPG 3 Kg, s.d. Juni 2024 realisasi LPG 3 Kg di Jawa Timur sebesar 685 ribu Metrik Ton (PT. Pertamina, 2024).
Oleh karena itu, mengingat BBM JBT dan JBKP, merupakan Bahan Bakar Subsidi dan Penugasan serta LPG 3 Kg juga bahan bakar bersubsidi diharapkan bantuan, peran serta dan dukungan Pemerintah Daerah dalam pengawasan pendistribusian agar tepat sasaran dan tepat volume sehingga tidak melebihi kuota yang ditetapkan.
“Sinergitas FGD ini dapat memberikan kontribusi untuk mendukung ketahanan penyediaan energi di Jawa Timur, sehingga mendorong percepatan pembangunan di sektor industri, pembangkitan, dan rumah tangga,” jelasnya.
Usai melaksanakan FGD Sinergitas tentang ketahanan Energi, Dinas ESDM Jatim bersama BPH Migas, Executive General Manager Region Jatimbalinus, PT. Pertamina (Persero) melakukan pengecekan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG untuk menyambut Natal 2024 dan tahun baru (Nataru) 2025.
Kabid EBT ESDM Jatim, Rendy menambahkan pengecekan di Malang ini dibagi dua tim. Pengecekan untuk memastikan kesiapan dan ketersediaan bahan bakar dan elpiji jelang Nataru.
"Data hasil kunjungan lapangan, pasokan BBM di Jawa Timur khususnya area Malang dan sekitarnya dalam kondisi aman menjelang Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025,” pungkas Rendy.
Dalam pengecekan ini, Dinas ESDM Jatim diwakilkan oleh Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) Rendy Herdijanto, S.E., M.Ak. serta Perwakilan Kabupaten/Kota meninjau agen elpiji 3 Kg. Agen LPG PT. Seulawah Inong dan Agen LPG PT. Sari Bumi Mulia Kota Malang. SPBU Rest Area KM 84B dan SPBU Rest Area KM 66A Tol Surabaya-Malang. (*)
Editor : M Fakhrurrozi