BANGKALAN - Dua jenazah santri korban ambruknya Musholla Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur atas nama Ahmad Rijalul Haq (16) asal Dakuan Baru, Surabaya, dan Nurrudin (13) asal Karang Gayam, Blega, Bangkalan, akhirnya dimakamkan di kampung halamannya, Minggu (5/10/2025) malam.
Kedua jenazah diberangkatkan secara bersamaan dari RS Bhayangkara Surabaya menggunakan dua ambulans yang dikawal oleh personel BPBD Provinsi Jawa Timur. Setibanya di kawasan akses Jembatan Suramadu, iring-iringan mobil jenazah berpisah: satu menuju Tragah, satu lagi ke Blega.
Air mata keluarga dan warga tidak terbendung ketika jenazah Ahmad Rijalul Haq tiba di Desa Alang-Alang, Kecamatan Tragah, Bangkalan, sekitar pukul 20.00 WIB. Jenazah kemudian disalatkan di masjid setempat sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Kemoning, Tragah.
Sekitar satu jam kemudian, jenazah Nurrudin tiba di rumah duka di Dusun Pangelen, Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Bangkalan, sekitar pukul 21.00 WIB. Setelah disalatkan, almarhum juga dimakamkan di pemakaman desa setempat.
Baca Juga : Jenazah Lima Santri Korban Musala Ponpes Al Khoziny Tiba dan Dimakamkan di Bangkalan
Kepala Pelaksana BPBD Bangkalan, M. Zainul Qomar, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat tiga santri asal Bangkalan yang menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi ambruknya musholla tersebut.
“Ketiganya adalah Alvian Ibrahimavic (11) yang dimakamkan di Desa Lomaer, Blega, kemudian Ahmad Rijalul Haq di Desa Kemoning, Tragah, dan Nurrudin di Desa Karang Gayam, Blega,” ujar M. Zainul. (Moch. Sahid)
Editor : JTV Madura