SURABAYA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jawa Timur menggelar pameran di Masjid Al-Akbar Surabaya, Minggu (16/3/2025).
Pameran ini diselenggarakan untuk memperkenalkan karya-karya ulama Nusantara yang memiliki pengaruh besar dalam perkembangan peradaban dunia.
Mengangkat tema “Waris Intelektual dan Pengaruhnya terhadap Peradaban Dunia,” pameran ini juga menjadi bagian dari program 99 Hari Masa Kerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada periode keduanya.
Pameran ini menghadirkan berbagai karya ulama Nusantara yang terkenal, mulai dari Kyai Haji Abul Fadhil Khodir Senori Tuban, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Al-Jampesi Kediri, Syekh Muhammad Hasyim Asy'ari Al-Jombang, Syekh Muhammad Mahfud At-Termisi, hingga Kyai Haji Sholeh Darat.
Baca Juga : KALOPSIA APS, Kolaborasi Pameran Fotografi dan Catwalk Bersama Model Disabilitas
Karya-karya yang dipamerkan tidak hanya sekedar tulisan. Tetapi juga sejumlah manuskrip dan kitab kuno yang sangat bernilai, seperti Manuskrip Al-Quran Sunan Giri dan Kitab Al-Matnus Syarif Al-Mulaqqab Bi Fathil Latif.
Karya-karya ini merupakan warisan berharga dari ulama-ulama yang telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu keislaman, baik di Indonesia maupun di mancanegara.
Pameran ini juga menghadirkan berbagai karya terbaru, seperti karya-karya ulama dari abad ke-19 hingga 20. Dalam kesempatan ini, masyarakat dapat melihat bagaimana karya-karya ulama tersebut berkembang hingga saat ini.
Baca Juga : Sinestesia 7: Pameran Desain Internasional DKV UNESA Tampilkan Beragam Karya dari 5 Negara
Selain itu, beberapa kitab juga sudah didigitalisasi, membuat akses ke ilmu dan pengetahuan lebih mudah bagi generasi saat ini.
"Pameran ini memang judulnya warisan intelektual dan pengaruhnya terhadap dunia. Berisi tentang warisan budaya Nusantara, di sini ada karya 10 ulama Nusantara dan tambahan 4 karya lagi dari abad 19 hingga 20,” ujar Tiat S. Suwardi, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jatim.
"Selain itu, kami juga memamerkan banyak sekali buku atau kitab kuning yang sudah dibuat dalam bentuk digital," lanjutnya.
Baca Juga : ARTSUBS 2024: Pameran Seni Rupa Kontemporer Terbesar Indonesia Digelar di Pos Bloc Surabaya
Selain menampilkan karya-karya bersejarah, pameran ini juga bertujuan untuk menjadi wahana edukasi bagi masyarakat tentang perkembangan literasi keislaman di Jawa Timur.
Melalui pameran ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya warisan intelektual yang dimiliki oleh ulama Nusantara dan bagaimana pengaruhnya terhadap peradaban dunia.
“Melalui pameran ini, kami berharap masyarakat tidak hanya mengenal lebih dalam tentang karya-karya ulama Nusantara, tetapi juga menyadari betapa pentingnya menjaga dan melestarikan karya-karya tersebut. Selain itu, digitalisasi kitab juga bertujuan agar generasi muda dapat lebih mudah mengakses dan mempelajari warisan intelektual ini,” tambahnya.
Baca Juga : ARTSUBS 2024: Pameran Seni Rupa Kontemporer Terbesar di Surabaya, Berikut Agendanya
Pameran ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk melihat koleksi kitab dan karya ulama yang sangat berharga, tetapi juga sebagai sarana untuk mendorong minat baca masyarakat, khususnya dalam mendalami ilmu agama.
Melalui pameran ini, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan umat Islam mengenai sejarah perkembangan keislaman di Nusantara dan kontribusi besarnya bagi dunia. Pameran yang digelar Disperpusip Jawa Timur ini akan berlangsung hingga 26 Maret mendatang. (Sintia Nur Affianti)
Editor : M Fakhrurrozi