SURABAYA - Pemberhentian KH Marzuki Mustamar dari jabatannya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur terus menjadi sorotan. Terutama sosok yang akan menggantikannya sebagai pejabat sementara.
Menurut Direktur For Strategy and Political Studies (Intrapols), Bustomi, S. Hub Int, M.IP, penunjukan pejabat sementara akan sangat berpengaruh terhadap interpretasi masyarakat terhadap isu yang berkembang terkait pemberhentian KH Marzuki Mustamar.
Karena itu, menurut Bustomi, menjadi penting bagi PBNU untuk memilih sosok yang tepat. Ia mengingatkan agar jangan sampai memilih orang dari luar PWNU Jatim agar tuduhan masyarakat tidak semakin menguat.
"Jika sampai PBNU menunjuk karteker dari ketua PWNU Jawa Timur dari luar Jawa Timur maka akan semakin kuat interpretasi publik bahwa ini ada kaitannya dengan momentum politik," kata Bustomi saat menjadi narasumber dalam program Jatim Gaspol bertajuk Utak-atik Ketua PWNU Jatim di Tengah Persaingan Pilpres yang disiarkan JTV, Rabu (3/1/2024) malam.
Baca Juga : Ratusan Warga NU Blitar Gugat PBNU, Soroti Cacat Hukum SK Pengurus Baru
"Tapi jika kemudian PBNU mampu berbuat lebih wise, mengambil dari salah satu wakil ketua PWNU yang sekarang definitif itu, itu jauh lebih bisa menjernihkan dan mencairkan suasana," tegasnya.
Namun, kata Bustomi, pemberhentian KH Marzuki Mustamar yang kemudian dikaitkan dengan kepentingan politik juga tidak bisa disalahkan. Karena Jawa Timur merupakan barometer politik nasional.
"Ini PWNU Jawa Timur, bukan PWNU Papua Barat, bukan PWNU Kalimantan Selatan bukan yang PWNU mana, yang kemudian secara barometer nasional kita ini salah satu barometer yang terkuat, apalagi kaitannya dengan Nahdlatul Ulama," terang Bustomi.
Baca Juga : Buka Konferwil NU Jatim, Gus Yahya Sampaikan Semangat Transformasi
"Ketika kemudian muncul interpretasi publik terhadap hal-hal yang demikian, tidak bisa dipermasalahkan, karena politik itu adalah istana segala kemungkinan," tegas Alumnus Magister Ilmu Politk Universitas Airlangga tersebut.
Editor : A.M Azany