SURABAYA - Rumah Anak Prestasi (RAP) dan Liponsos Keputih merupakan dua program unggulan dari Dinas Sosial Surabaya yang fokus pada pemberdayaan teman-teman disabilitas.
Di bawah kepemimpinan Kepala UPTD Eva Rachmawati, RAP memberikan berbagai pelatihan gratis kepada anak-anak disabilitas untuk mengasah minat dan bakat mereka di bidang seni, seperti membatik, melukis, musik, hingga modeling.
"Kami menyediakan pelatihan di berbagai bidang, mulai dari melukis, membatik, menjahit, hingga bahasa Inggris. Setiap anak bisa mengikuti lebih dari satu pelatihan, jadi mereka tidak terbatas hanya pada satu bidang saja,” jelas Eva Rachmawati, Kepala UPTD Kampung Anak Negeri.
Di Liponsos Keputih, program pemberdayaan lebih diarahkan kepada orang-orang dengan disabilitas mental. Imam Muhaji, Kepala UPTD Liponsos Keputih, menjelaskan bahwa mereka melibatkan 28 orang dalam pelatihan intensif membatik.
Baca Juga : Daur Rupa, Wadah Teman Disabilitas di Surabaya Membatik Bersama
"Melalui karya batik yang mereka buat, mereka bisa menyalurkan emosi dan kreativitas. Kami melibatkan mereka dalam seluruh proses, mulai dari desain pola, pengaplikasian malam, pewarnaan, hingga finishing," ungkap Imam Muhaji.
"Tujuannya adalah agar Liponsos bisa menjadi salah satu sentra pemberdayaan bagi teman-teman disabilitas mental di Surabaya, khususnya dalam seni batik," sambungnya.
Selain keterampilan seni, pelatihan yang diberikan Dinas Sosial Surabaya ini bertujuan untuk mempersiapkan anak-anak disabilitas agar dapat mandiri secara finansial.
Hasil karya mereka, seperti batik dan kerajinan tangan, dijual dan keuntungannya disimpan dalam rekening tabungan yang telah diakui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Tabungan ini adalah bagian dari persiapan kemandirian mereka di masa depan,” tambah Eva.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, Dinas Sosial Surabaya berharap program-program pemberdayaan ini dapat terus berkembang, sehingga semakin banyak teman-teman disabilitas yang bisa meraih kemandirian dan terus berprestasi melalui seni.