Upaya memperkenalkan manuskrip naskah kuno karya ulama nusantara terus dimasifkan. Setelah diseminarkan dan dipamerkan di Cultural Palace Diplomatic Quarter Riyadh Saudi Arabia pada 27 November 2022 silam, kini kegiatan tersebut kembali digelar di Masjid Al Akbar Surabaya.
Kegiatan bertema Warisan Intelektual dan Kontribusi Ulama Indonesia Terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia ini dibuka Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang diwakili Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim, Jazuli.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Jatim memamerkan manuskrip naskah kuno karya para ulama nusantara selama tiga hari sejak 22-24 Desember 2022.
Kegiatan seminar dan pameran manuskrip naskah kuno ulama nusantara ini dilaksanakan untuk mempromosikan literasi keislaman Indonesia melalui seminar dan pameran manuskrip dan karya tulis ulama indonesia yang berpengaruh di dunia islam, sekaligus untuk memperkenalkan kembali khazanah intelektual dunia keislaman yang telah disumbangkan oleh para ulama Indonesia melalui karya-karyanya.
Baca Juga : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Pamerkan Manuskrip Naskah Kuno
Penyelenggaraan ini melibatkan banyak pihak yakni Nahdlatut Turots, Badan Litbang Agama Semarang serta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. Manuskrip naskah kuno yang dipamerkan terdiri dari empat manuskrip karya ulama nusantara, yakni Syekh Nawawi Al-Bantani Banten, Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan, Syekh Mahfud At-Tarmasi Pacitan, serta Hadratus Syekh Hasyim Asy'Ari Jombang.
"Tujuan kegiatan ini adalah menyebarluaskan naskah kuno maupun pembelajaran dari ulama nusantara. Sebagaimana arahan Gubernur (Jatim), kegiatan ini kita harapkan gemerasi muda menjadi tahu, juga masyarakat umum bahwa ternyata para leluhur kita termasuk ulama nusantara memiliki karya luar biasa," ucap Tiat S. Suwardi, Kepala Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Jatim.
Asisten Administrasi Umum Setdaprov Jatim, Akh. Jazuli, berharap pameran ini bisa menyinari Indonesia dan dunia.
"Materi yang dipamerkan ini adalah karya-karya ulama besar Indonesia. Ini membangkitkan kembali bagaimana turota-turots Indonesia melalui Masjid Al Akbar ini bisa menyinari Indonesia dan dunia. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dilanjutkan di berbagai daerah," ujarnya.
Kegiatan seminar dan pameran manuskrip naskah kuno ulama nusantara mendapat apresiasi yang luar biasa dari pustakawan. Diharapkan kegiatan tersebut mampu membuat masyarakat terutama kalangan muda mengerti, memahami dan tertarik untuk mempelajari. (vit)
Reporter: Dewi Imroatin, Aris Rahmatulloh