MAGETAN - Sebanyak 11 siswa SD Negeri Kediren 2 dan 1 siswa MI Nurul Gholam Kecamatan Lembeyan diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan langsung merespons cepat dengan melakukan penanganan awal dan memastikan program tetap berjalan sambil menunggu hasil uji laboratorium.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (10/10/2025) siang. Suasana panik sempat melanda sekolah ketika belasan siswa mengalami gejala mual, muntah, diare, dan sakit kepala usai mengonsumsi menu MBG.
Sebanyak 12 siswa segera dibawa ke Puskesmas Lembeyan untuk mendapatkan perawatan medis. Setelah menjalani pemeriksaan, kondisi seluruh siswa dinyatakan stabil dan diperbolehkan pulang untuk observasi lanjutan di rumah.
Menindaklanjuti kejadian ini, Tim Satgas MBG bersama Dinas Kesehatan Magetan langsung mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium di Surabaya. Langkah ini dilakukan guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.
Baca Juga : Kondisi Korban Dugaan Keracunan di Tulungagung Membaik, 9 Siswa Masih Dirawat
Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Magetan, Muhtar Wahid, menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat memastikan penyebab kejadian sebelum hasil laboratorium keluar.
“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium. Setelah hasilnya keluar, baru bisa diketahui penyebab pastinya. Pemerintah juga akan melakukan evaluasi menyeluruh dengan penyelenggara program MBG agar kasus serupa tidak terulang,” jelas Muhtar Wahid.
Meski demikian, Pemkab Magetan memastikan bahwa program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan di seluruh sekolah, sambil menunggu hasil uji laboratorium dan hasil evaluasi dari Satgas. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan keamanan, higienitas, dan kualitas pangan dalam setiap penyelenggaraan program tersebut.
Editor : JTV Madiun