PROBOLINGGO - Seorang pria paruh baya di Kota Probolinggo meninggal dunia setelah menabrakkan diri ke kereta api yang baru saja berangkat dari Stasiun Kota Probolinggo, Minggu (20/4/2024) sore. Korban sempat dilarikan ke RSUD dr. Mohamad Saleh, namun nyawanya tak tertolong karena luka serius di kepala dan punggung.
Peristiwa tragis ini terjadi di perlintasan rel kereta kawasan Kecamatan Mayangan. Korban diketahui bernama Waras Supriadi (60), warga Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mangunharjo. Ia diduga mengalami depresi akibat penyakit yang tak kunjung sembuh sejak tahun 2009.
Aksi korban sempat terekam dalam video milik komunitas pencinta kereta api yang sedang merekam keberangkatan KA Logawa jurusan Purwokerto–Ketapang dari Stasiun Probolinggo. Dalam rekaman tersebut, korban tampak berlari ke tengah rel. Meski penjaga palang pintu dan masinis telah memberi peringatan, korban tetap berdiri di jalur kereta hingga akhirnya tertabrak.
“Saya awalnya hanya merekam keberangkatan kereta, lalu masinis membunyikan bel. Saya kira menyapa, ternyata memberi tahu bahwa ada orang di tengah rel,” ujar Deril Anggara, saksi mata dari komunitas pencinta kereta api.
Baca Juga : Hendak Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Pria di Probolinggo Berhasil Diselamatkan
Warga sekitar yang melihat kejadian tidak bisa berbuat banyak karena palang pintu sudah tertutup. Rekaman CCTV milik warga juga menunjukkan tubuh korban terpental dan terseret sekitar lima meter.
Korban kemudian dievakuasi warga dan petugas ke rumah sakit. Namun karena luka berat, nyawanya tak tertolong saat mendapat perawatan medis. Kasi Humas Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainullah, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan pihak kepolisian masih menyelidiki motif dan kronologi kejadian.
“Benar, sore ini ada kejadian itu. Anggota kami langsung ke lokasi, korban sempat dilarikan ke rumah sakit dan meninggal saat dirawat. Untuk motif, masih kami dalami,” jelas Iptu Zainullah.
Baca Juga : Pemotor Tabrakkan Diri ke Kereta Api, Polisi Probolinggo Bakal Periksa Mantan Istri
Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan keterangan saksi dan bukti di lapangan untuk memastikan penyebab pasti aksi nekat korban. (*)
Editor : A. Ramadhan