SUMENEP - Di usianya yang sudah tidak muda lagi, semangat bapak Abdur Arifin yang berusia 83 tahun untuk melestarikan bahasa madura tak pernah surut. Sejak tahun 1985, dia sudah mendedikasikan hidupnya untuk mengajar mulai dari anak-anak hingga dosen.
Kesukseskan itu berawal bapak Arifin mengajar kursus secara privat kepada anak-anak keturunan cina di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur yang ingin belajar bahasa madura.
“Sekitar 45 orang pada waktu itu yang ikut kursus,” kata Abdur Arifin, Rabu (7/5/2025).
Kursus milik Abdur Arifin terus berkembang setelah bekerja sama dengan penerbitan buku Erlangga dan program kursus pada tahun 2010, jumlah muridnya semakin bertambah mulai dari siswa, guru hingga dosen.
“Total mencapai 100 orang lebih. Semua datang dengan satu tujuan yakni, belajar bahasa madura,” ucapnya
Menurut Bapak Arifin, apa yang telah dilakukan itu lebih dari sekadar profesi melainkan panggilan jiwa karena ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga bahasa madura agar tidak punah seperti banyak bahasa daerah lain yang kini mulai dilupakan.
“Alhadulillah dengan keikhlasan mengajar sampai sekarang masih ada yang ingin belajar bahasa madura dengan baik,’ ucapnya.
Bapak Arifin berharap kepada masyarakat madura terutama generasi muda harus mau belajar dan menggunakan bahasa madura yang baik dan benar. Selain itu, ia juga mengajak seluruh guru untuk turut berperan dalam melestarikan bahasa madura. (Fawas Irfani)
Editor : JTV Madura