Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berencana mengoptimalkan fungsi Waduk Bajulmati, di Kecamatan Wongsorejo. Tidak hanya fungsi irigasi, tapi juga pada fungsi rekreasi dan kepariwisataannya.
Waduk Bajulmati memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan menjadi spot wisata yang diandalkan. Inovasi yang perlu ditambahkan hanya atraksi sebagai pelengkap keindahan yang ada.
"Nanti akan kita agendakan sebuah event atau atraksi supaya bisa meningkatkan daya tariknya sehingga bisa menarik minat banyak wisatawan," kata Ipuk.
Ipuk bersama tim telah melakukan survei dan eksplorasi di kawasan sekitar waduk. Ia berjalan kaki dari pos Perhutani di daerah Pasewaran menuju Waduk. Jaraknya sekitar 2 kilometer.
Ia terkagum sebab perjalanan menuju Waduk memiliki panorama yang menarik, ditambah medannya juga menantang. Di pinggir jalur banyak susunan pohon jati, di jalur juga perlu melintasi dua sungai kecil dengan air yang jernih. Ipuk pun kepikiran bila jalur tersebut dijadikan spot untuk atraksi Sport Tourism.
"Jalurnya memang unik dan alami, jadi memungkinkan untuk dibuat ecotourism dibuat sport tourism. Tapi akan kita kaji lagi. Kita perlu duduk dengan perhutani dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk membahasnya," terangnya.
Ditambahkan Sekretaris Dinas PU Pengairan Riza Al Fahrobi mengatakan, Waduk Bajulmati mampu menampung air dengan kapasitas maksimal 10 juta meter kubik (m3). Waduk ini untuk memenuhi sekitar 1.800 hektar lahan pertanian di Wongsorejo yang memang dikenal dengan daerah kering.
Hingga saat ini, ketinggian air masih di angka 87,6 meter, yang menunjukkan kondisi aman untuk memasuki musim kemarau.
"Airnya cukup untuk mengairi target 1.800 hektare lahan pertanian di wilayah Kecamatan Wongsorejo," ujarnya.
Riza menjelaskan, air dari waduk Bajulmati dialirkan ke Dam Bajulmati untuk seterusnya mengalir menuju irigasi tersier guna mengairi lahan-lahan pertanian.
Selama musim kemarau, debit air yang dikeluarkan dari waduk berkisar 2,2 hingga 2,6 meter kubik per detik, tergantung kebutuhan lahan di hilir. Lahan persawahan yang selama ini hanya 2 kali tanam bisa menjadi 3 kali tanam per tahun.
Selain fungsi irigasi, air baku waduk tersebut bisa digunakan menyuplai kebutuhan air untuk konsumsi masyarakat sebagai kebutuhan sehari-hari dan dunia industri.
Waduk Bajulmati juga memasok air baku sebesar 180 liter per detik serta memiliki peran strategis dalam pengendalian banjir. Ketinggian air dijaga agar tetap berada di level normal, yakni antara 80-87 meter.
"Waduk Bajulmati sendiri ini didesain dengan banyak fungsi, mulai irigasi, penyedia air baku, penahan banjir, konservasi vegetasi, pembangkit listrik, hingga destinasi wisata," terangnya.
Handoko Khusumo
Editor : JTV Banyuwangi