PONOROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo terus meningkatkan upaya distribusi air bersih di tengah kekeringan yang melanda berbagai desa di wilayah tersebut. Hingga 8 Oktober, BPBD telah mendistribusikan 914 ribu liter air bersih ke 878 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di 13 dusun dan 11 desa di enam kecamatan terdampak.
Beberapa desa yang mengalami krisis air bersih di antaranya adalah Tugurejo, Duri, dan Wates di Kecamatan Slahung, Gelangkulon di Kecamatan Sampung, Karangpatihan di Kecamatan Pulung, Munggu di Kecamatan Bungkal, dan Pangkal di Kecamatan Sawoo. Desa-desa ini menjadi prioritas BPBD karena mengalami kekeringan parah yang mengganggu akses air bersih bagi warga.
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, menjelaskan bahwa BPBD kini memperluas cakupan distribusi air bersih untuk menjangkau lebih banyak RT yang terdampak. "Perluasan yang kami lakukan lebih kepada perluasan jumlah RT yang harus di-cover. Contohnya di Gayungan, yang awalnya hanya dua RT, sekarang menjadi tiga RT" kata Masun.
Untuk mendukung distribusi air bersih, BPBD Ponorogo mengoperasikan tiga armada truk tangki, ditambah dengan bantuan satu tangki dari PMI dan satu tangki milik Yayasan Masyarakat Peduli Ponorogo (YMPP). Setiap pengiriman dilakukan dengan lima tangki air yang didistribusikan setiap hari selama enam hari kerja, kecuali Minggu.
Masun menambahkan bahwa distribusi air bersih ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan seluruh wilayah terdampak kekeringan mendapatkan pasokan air yang memadai. (Ega Patria/Dhelfia Ayu)
Editor : Iwan Iwe