SIDOARJO - Hujan lebat dengan intensitas tinggi yang berlangsung dalam dua hari ini, Senin-Selasa (5-6/2/2024), membuat Sungai Buntung di kawasan Waru Sidoarjo meluap.
Akibatnya, genangan air yang sebelumnya telah membanjiri jalan Desa Waru, ketinggiannya semakin meningkat hingga mencapai 30-60 cm. Rumah-rumah warga pun banyak yang tergenang hingga setinggi mata kaki, bahkan selutut.
Merespon kondisi ini, Tim BPBD Jatim langsung gerak cepat turun ke lokasi untuk membantu evakuasi warga, utamanya kelompok lansia dan anak-anak ke musholla dan masjid terdekat. Tidak terkecuali, Masjid Al-Matin milik BPBD Jatim yang juga 'disulap' menjadi tempat pengungsian.
Selain membantu proses evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet dan mobil ambulance, Tim BPBD Jatim juga membuka dapur lapangan untuk menyiapkan kebutuhan makan para pengungsi dan menyerahkan bantuan matras serta selimut.
Sejumlah relawan juga turut bergabung memberikan pelayanan, mulai dari pengiriman logistik pengungsi hingga pemeriksaan kesehatan.
Bu Khoir, salah satu warga RW 6 Desa Waru mengaku kaget dengan cepatnya laju air yang meningkat secara tiba-tiba saat hujan turun sangat lebat.
Beruntung, kasur dan sejumlah barang yang biasa ditempatkan di lantai rumah, masih bisa dipindahkan ke tempat yang aman. Karena tidak adanya tempat beristirahat, ia bersama beberapa warga akhirnya memilih ngungsi di Masjid Al-Matin.
"Ini paling parah, mas. Dulu pernah banjir, tapi tidak sampai masuk ke rumah. Paling cuma di teras saja. Kalau sekarang, airnya masuk sampai di belakang sana, mas," terangnya.
Sekretaris Desa Waru, Slamet Purwadi, mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya saat ini telah menggenangi mayoritas permukiman di 15 RW dan 49 RT. Kondisi paling parah, berada di Dusun Pesantren yang meliputi RW 01, 02 dan 03, Dusun Krajan 1, Krajan 2 dan Jati.
"Kami menyampaikan terimakasih kepada BPBD Jatim yang telah membantu proses evakuasi warga hingga menyiapkan masjid Al-Matin ini untuk mengungsi," ujarnya saat ditemui di area Masjid Al-Matin.
Sementara, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto diwakili Analis Kebencanaan Bidang Pencegahan Dadang Iqwandy mengungkapkan, sebetulnya BPBD Jatim bersama sejumlah OPD di lingkungan Pemprov Jatim telah melakukan mitigasi banjir dengan melakukan bersih-bersih di sejumlah sungai, termasuk Kali Buntung Waru.
Namun, karena volume air hujan yang sangat besar dalam beberapa hari ini membuat daya tampung sungai meluap.
"Sesuai arahan Bapak Kalaksa, kita langsung bantu proses evakuasi warga, siapkan tempat pengungsian di Masjid Al-Matin dan siapkan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik warga terdampak," ujarnya.
Sementara, selain di Desa Waru, banjir yang terjadi kali ini juga melanda Desa Bungurasih, Desa Sawotratap, Desa Pepelegi, Desa Kedungrejo dan sejumlah desa lain di Waru dan sejumlah kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. (Ayul Andhim)
Editor : M Fakhrurrozi