Saya sering merasa tidak pernah cukup baik, baik di pekerjaan maupun dalam hubungan sosial. Bahkan ketika orang lain mengatakan saya sudah melakukan yang terbaik, saya merasa itu tidak benar. Bagaimana cara saya berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan belajar menerima diri saya apa adanya?
Ratna, Surabaya
Terima kasih atas kepercayaan dan keterbukaan Anda dalam membagikan perasaan Anda kepada kami.
Merasa tidak cukup baik dan sering membandingkan diri dengan orang lain adalah hal yang umum dialami banyak orang, terutama dalam lingkungan sosial yang penuh ekspektasi. Penting untuk diingat bahwa apa yang Anda rasakan valid, dan menyadari perasaan ini adalah langkah pertama menuju perubahan. Kita semua adalah individu unik dengan perjalanan hidup yang berbeda, sehingga membandingkan diri dengan orang lain sering kali tidak mencerminkan kenyataan secara utuh. Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu memahami dan mengatasi perasaan ini:
Baca Juga : Bagaimana Tetap Kuat untuk Keluarga Saat Kehilangan Pekerjaan?
1. Pahami Akar Perasaan Anda
Perasaan tidak pernah cukup baik sering kali berakar pada keyakinan negatif tentang diri sendiri yang mungkin terbentuk dari pengalaman masa lalu, seperti kritik dari orang lain atau harapan yang terlalu tinggi. Refleksi terhadap pengalaman ini dapat membantu Anda mengenali dari mana perasaan tersebut berasal. Cobalah tanyakan pada diri sendiri: “Kapan saya mulai merasa seperti ini? Apakah ada momen tertentu yang mempengaruhinya? Di masa lalu, bagaimana reaksi orang-orang di sekitar sata saya menghadapi kegagalan atau tantangan?”
2. Melatih Kesadaran Diri dan Penerimaan
Baca Juga : Apakah Saya Harus Minta Maaf kepada Ayah Padahal Bukan Saya yang Salah?
Seringkali kita terlalu fokus pada kekurangan sehingga sulit menghargai kelebihan diri sendiri. Teknik mindfulness atau kesadaran penuh dapat membantu Anda menjadi lebih sadar akan pikiran dan perasaan Anda tanpa menghakiminya. Dengan melatih penerimaan diri, Anda dapat belajar menerima bahwa Anda tidak perlu sempurna untuk menjadi berharga.
3. Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Daripada berfokus pada bagaimana perbedaan Anda dengan orang lain, coba hargai usaha yang Anda lakukan. Apresiasi diri Anda karena sudah berusaha dan rayakan setiap langkah kecil yang telah Anda capai, bahkan jika hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi, karena setiap orang memiliki perjalanan yang berbeda.
4. Ubah Cara Berbicara dengan Diri Sendiri
Perhatikan bagaimana Anda berbicara pada diri sendiri di dalam pikiran Anda. Jika banyak kritik negatif, coba gantikan dengan afirmasi yang lebih positif dan mendukung. Misalnya, daripada berkata “Saya gagal,” ubahlah menjadi “Saya sedang belajar.”
5. Praktikkan Rasa Syukur
Membiasakan diri untuk bersyukur dapat membantu Anda mengalihkan fokus dari kekurangan ke hal-hal yang sudah Anda capai. Setiap malam, luangkan waktu beberapa menit untuk mencatat tiga hal yang Anda syukuri tentang diri Anda atau pengalaman hari itu, baik itu hal kecil maupun hal besar yang telah terjadi.
Menerima diri sendiri adalah proses yang memerlukan waktu, kesabaran, dan latihan konsisten. Tidak ada perubahan instan, tetapi setiap langkah kecil yang Anda ambil untuk memahami dan mencintai diri sendiri adalah langkah besar menuju pengembangan diri yang lebih baik. Ingatlah bahwa Anda tidak sendiri, dan Anda layak merasa cukup dan berharga, apa pun keadaannya. Jika Anda masih merasa memerlukan bantuan lebih lanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor atau psikolog profesional.
Prisca Eunike, S.Psi., M.Psi., Psikolog
School of Psychology, Universitas Ciputra Surabaya
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe