SURABAYA - Kabar mengejutkan datang dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. KH Marzuki Mustamar yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PWNU Jatim diberhentikan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Keputusan pemberhentian tersebut diambil oleh PBNU setelah sebelumnya mendapat surat dari Rais Syuriyah PWNU Jatim yang mengusulkan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memberhentikan Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilur Rosyad Kota Malang, Jawa Timur tersebut.

Salah satu pertimbangan di balik pemberhentian tersebut adalah hasil evaluasi atas tindakan dan pernyataan KH Marzuki Mustamar sebagaimana disampaikan dalam surat PWNU Jatim ke PBNU. Namun, tidak dijelaskan secara detail tindakan dan pernyataan yang dimaksud.

Pemberhentian KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim tertuang dalam Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama bernomor 274/PB.01/A.II.01.44/99/12/2023. Warkat tersebut diteken oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal H. Saifullah Yusuf.

Rais Aam KH Miftachul Akhyar dan KH. Ahmad Said Asrori juga membutuhkan tanda tangannya dalam surat yang ditetapkan pada tanggal 16 Desember 2023 tersebut. Berikut bunyi surat keputusan PBNU terkait pemberhentian KH. Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim:

Pertama, memberhentikan Saudara KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur sesuai dengan Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 267.c/A.II.04/09/2023 tanggal 17 Shafar 1445 H/3 September 2023 tentang Perpanjangan Masa Khidmat dan Perubahan Susunan PWNU Jawa Timur Antar Waktu dengan disertai ucapan terima kasih atas pengabdiannya selama ini.

Kedua, mengamanatkan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur untuk segera menindaklanjuti keputusan ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ketiga, keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila dalam penetapannya terdapat perubahan dan/atau kekeliruan, Surat Keputusan ini akan ditinjau kembali sebagaimana mestinya.