PASURUAN - Banjir yang merendam delapan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan, belum juga surut, Kamis (30/1/2025) pagi.
Ketinggian masih bervariasi mulai 40 cm hingga 80 cm. Banjir merendam Kecamatan Pohjentrek, Kraton, Grati, Pasrepan, Gondangwetan, Winongan, Rejoso, dan Beji.
Dari delapan kecamatan tersebut, Kecamatan Grati yang paling parah. Sementara Kecamatan Pasrepan merupakan daerah pertama kalinya yang terdampak banjir setelah sebelumnya tak pernah banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi mengatakan, banjir yang menerjang dua desa di wilayah Pasrepan tersebut murni disebabkan oleh intensitas hujan yang sangat tinggi dan berlangsung selama berjam-jam. Hingga menyebabkan sungai-sungai kecil tak mampu menampung debit air dengan jumlah besar.
Baca Juga : Banjir Susulan Terjang Wonoboyo Bondowoso, Puluhan Rumah Warga Terendam
"Bertahun-tahun Pasrepan ini gak pernah kebanjiran, dan sekarang tiba-tiba ada laporan banjir. Ini murni disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi. Dua Desa terdampak yakni Jogoripuh dan Pohgading," kata Sugeng Hariyadi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Pasuruan, Rabu (29/1/2025).
Sugeng mengungkapkan banjir terparah terjadi di Dusun Kebrukan, Desa Kedawung Kulon, Kecamatan Grati. Ketinggian air banjir sejak kemarin sempat mencapai hampir dua meter, namun saat ini sudah menurun meski masih menggenangi permukiman warga.
Dijelaskan Sugeng, banjir kali ini cukup besar dengan volume ketinggian yang lumayan. Saking besarnya, sebanyak 75 warga Dusun Tokwiro, Desa Winongan Lor sampai dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga : Langganan Banjir, Warga Asemrowo Desak Pemkot Bangun Bozem
"Kita evakuasi karena kondisi air banjir yang cukup tinggi sehingga berbahaya kalau masih memilih bertahan di rumahnya." ucapnya.
M. Umar, warga Desa Winongan Kidul mengatakan sudah dua kali dalam semalam.
"Banjir datang dua kali, habis maghrib dan sempat surut habis Isya'. Tapi datang lagi jam 1 dinihari," katanya.
Baca Juga : Banjir Rendam Pasuruan Belum Surut, Aktivitas Warga Terganggu
Umar menanbahkan, banjir di Winongan Kidul ini sudah kedelapan kalinya.
"Ini sudah kedelapan kalinya. Warga berharap Pemerintah yang baru Pak Bupati Russi sesuai visi dan misinya bisa menanggulangi banjir. Kasihan warga mas," tuturnya.
Sementara itu, Syaiful, warga Dusun Kebrukan mengatakan banjir memgakibatkan aktivitas warga terganggu. (*)
Editor : M Fakhrurrozi