LUMAJANG - Gunung Semeru di Lumajang kembali memuntahkan banjir lahar hujan pada Kamis (2/1/2025) sore. Petugas menghimbau warga dan para penambang pasir untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengantisipasi terjadinya banjir lahar susulan. Hal ini, mengingat puncak Semeru yang akhir-akhir ini sering diguyur hujan deras.
Banjir lahar hujan ini menerjang aliran Sungai Besuk, Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Beberapa material vulkanik seperti pasir, lumpur, hingga bebatuan terbawa derasnya arus. Peristiwa ini juga terekam di seismogram milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dengan amplitudo mencapai 10 milimeter.
Sebelumnya, warga dan penambang pasir telah diperingatkan untuk segera meninggalkan aliran sungai guna menghindari dampak berbahaya di kemudian. Penyebab dari banjir lahar ini dikarenakan intensitas hujan yang tinggi mengguyur puncak Gunung Semeru selama beberapa hari belakang.
Koordinator Pos Pantau Curah Kobokan, Sugiono, dalam keterangannya mengatakan, "Banjir kali ini membuat aliran baru yang membawa beberapa patahan material vulkanik terbawa aliran sungai. Kami akan terus memantau dan menghimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama di sekitar aliran sungai. Karena diperkirakan beberapa hari kedepan masih akan terus turun hujan deras dan dikhawatirkan material vulkanik yang masih tersisa bisa hanyut kapan saja."
Baca Juga : Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Setinggi 1200 Meter Mengarah ke Utara
Akibat terjangan banjir lahar hujan ini, jalur alternatif Lumajang-Malang yang melewati Curah Kobokan tidak bisa dilalui untuk sementara waktu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga terus mengingatkan warga, khususnya para penambang pasir, untuk tetap berhati-hati dikarenakan endapan material vulkanik yang berada di sekitar puncak Semeru bisa sewaktu-waktu ikut hanyut terbawa aliran lahar. (Yongki Nugroho/Intan Putri)
Editor : Iwan Iwe