SURABAYA - Angka kemiskinan di Jawa Timur naik 0,11% imbas dari kenaikan BBM yang terjadi pada September lalu. Meski demikian BPS Jatim mencatat masyarakat miskin di Jatim tersebut semakin mendekati garis kemiskinan sehingga lebih mudah dientaskan.
Sunaryo Fungsional Stastisi Ahli Madya BPS Jatim menyebut angka kemiskinan di Jatim naik 0,11% dari 10,38% menjadi 10,49%. Itu berarti saat ini ada 55,22 ribu penduduk miskin baru di Jatim menjadi total 4,236 juta jiwa.
Sunaryo menyebut dampak kenaikan bbm pada September lalu berimbas pada kenaikan bahan pokok dan transportasi. Sehingga menyebabkan jumlah penduduk miskin ikut terkerek naik. Meski demikian dirinya memastikan bahwa indeks kedalaman penduduk Jatim saat ini mendekati garis kemiskinan. Hal itu menunjukkan bahwa program bantuan sosial banyak berdampak pada jumlah penduduk miskin.
"Memang angka kemiskinan kita naik dibandingkan Maret 2022 lalu. Penyebabnya karena harga BBM naik, kebutuhan pokok ikut naik semua," ungkapnya kemarin (18/1/23).
Baca Juga : Gubernur Khofifah Lepas 4.008 Peserta Mudik Gratis Pemprov Jatim 2025
Meski mengalami kenaikan angka kemiskinan, BPS Jatim mencatat adanya penurunan jika dibandingkan secara year on year September 2021. "Penurunan mencapai 0,10% dari 10,59%," tutup Sunaryo.
Reporter Atiqoh Hasan
Editor: Vita Ningrum