Anak saya baru pulang dari kerja di luar negeri. Tapi sejak balik, dia jadi pendiam, sering marah-marah, dan kadang kaya trauma. Kami bingung harus ke mana, apalagi di desa kami tidak ada layanan psikolog. Apa ada bantuan dari pemerintah atau tempat yang bisa kami hubungi untuk bantu anak saya pulih?
Mbah Warto, Sumenep
Halo, Mbah Warto. Terima kasih sudah berbagi cerita kepada kami di Fakultas Psikologi Universitas Ciputra.
Apa yang dialami anak Mbah Warto setelah pulang dari kerja di luar negeri bisa jadi berkaitan dengan pengalaman berat atau tekanan yang dia alami di sana. Perubahan sikap seperti jadi pendiam, mudah marah, atau tampak seperti trauma, bisa jadi tanda bahwa dia sedang mengalami stres pasca pengalaman yang sulit. Misalnya, bisa karena pekerjaan, lingkungan, atau hal-hal lain yang berat kalau dia ceritakan.
Hal pertama yang penting: anak Mbah Warto butuh didengarkan, bukan dihakimi. Kadang, orang yang sedang terluka emosinya malah semakin tertutup kalau merasa disalahkan atau ditekan untuk cepat ‘normal’ lagi.
Soal bantuan, saya memahami bahwa di desa tidak selalu ada layanan psikolog. Tapi sekarang ini, sudah ada beberapa jalur bantuan yang bisa diakses, misalnya:
- Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas. Banyak puskesmas sekarang sudah punya program kesehatan jiwa, dan petugasnya bisa membantu memberikan rujukan atau mendampingi untuk langkah awal. Ini bisa diakses juga melalui BPJS milik Mbah Warto.
- Call center dan layanan online. Kemenkes punya layanan seperti Sejiwa (119 ext. 8) yang bisa dihubungi gratis. Bisa juga coba layanan konseling online lewat aplikasi seperti Halodoc, Riliv, atau layanan yang disediakan kampus atau lembaga sosial. Apakah Mbah Warto pernah mencoba melalui handphone Mbah Warto?
- Komunitas lokal atau gereja/masjid. Kadang di lingkungan seperti gereja, masjid, atau komunitas desa juga ada orang-orang yang bisa jadi tempat aman untuk mulai bicara.
Langkah kecil seperti mengajak anak bicara sambil jalan sore, atau menunjukkan bahwa Mbah Warto dan keluarga siap mendengar tanpa menghakimi, bisa sangat berarti. Kalau anak belum mau bicara, jangan dipaksa. Tunjukkan saja bahwa dia tidak sendirian.
Kalau Mbah Warto butuh info lebih lanjut soal rujukan, bisa kirim surat lagi atau kontak layanan masyarakat terdekat. Semoga anak Mbah Warto bisa pelan-pelan pulih, dengan dukungan yang penuh kasih dari keluarga.
Jony Eko Yulianto, S.Psi., M.A., Ph.D.
Dosen Psikologi Universitas Ciputra
https://www.ciputra.ac.id/psy/
Jika Anda warga Jawa Timur yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi melalui rubrik Curhat Warga di Portal JTV, kami akan mencarikan pakar untuk menjawab permasalahan Anda. Silakan kirimkan curhatan Anda via DM Instagram @portaljtvcom atau klik link ini: bit.ly/CurhatWargaJTV.
Kami akan menampilkan solusi dari pakar yang sesuai dengan masalah yang Anda hadapi. Tetap semangat, dan jangan ragu untuk berbagi cerita!
Editor : Iwan Iwe