SURABAYA - Aksi ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas menolak revisi UU Pilkada di depan gedung DPRD Kota Kediri, berakhir ricuh.
Kericuhan berawal saat polisi dan mahasiswa terlibat saling dorong. Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa juga melempari polisi dengan botol air mineral.
Lantaran para mahasiswa terus berupaya merangsek masuk gedung DPRD, polisi terpaksa membubarkan massa aksi dengan pentungan.
Tindakan represif polisi ini membuat mahasiswa lari kocar-kacir. Para mahasiswa langsung berlari menyelamatkan diri dengan menjauh dari gedung DPRD Kota Kediri. Beberapa mahasiswa yang diduga sebagai provokator langsung diamankan.
Tindakan represif polisi ini sangat disesalkan Alzarofal Abimanyu, korlap aksi. Menurutnya,
“Kami sangat mengecam tindakan petugas yang membubarkan mahasiswa dengan cara yang anarkis. Tercatat tujuh teman dari Brawijaya mengalami luka,” tegasnya.
Beruntung kericuhan tak berlangsung lama. Saat ini, situasi di depan gedung DPRD Kota Kediri mulai kondusif. (*)
Editor : M Fakhrurrozi