Di era modern, kesehatan hewan menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, ketahanan pangan, dan kesejahteraan manusia. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 60% penyakit yang menyerang manusia berasal dari hewan, dengan 75% di antaranya merupakan jenis infeksi baru. Fakta ini menggarisbawahi pentingnya upaya pencegahan, termasuk melalui pemanfaatan teknologi veteriner sebagai pendukung dalam bidang kesehatan hewan.
Teknologi veteriner merupakan cabang ilmu yang berfokus pada penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam memastikan hewan mendapatkan perawatan terbaik. Tujuannya adalah mencegah penyebaran penyakit yang berasal dari hewan ke manusia, seperti zoonosis. Salah satu contohnya adalah leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira, sering kali dibawa oleh tikus atau hewan lain yang terinfeksi. Untuk mencegah risiko seperti ini, pemerintah telah mengeluarkan Permenko PMK Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis dan Penyakit Infeksius Baru, yang mengatur peran dokter hewan dan praktisi teknologi veteriner.
Meski terlihat serupa, peran praktisi teknologi veteriner berbeda dengan dokter hewan. Lulusan teknologi veteriner berperan sebagai asisten dokter hewan dengan otoritas terbatas, mendukung dalam perawatan, pengawasan, serta pengelolaan kesehatan hewan. Praktisi ini bekerja dalam berbagai bidang, baik di klinik hewan, peternakan, kebun binatang, maupun balai karantina hewan.
Di rumah sakit hewan, praktisi teknologi veteriner membantu dokter hewan dalam proses perawatan dan pengobatan. Di peternakan, mereka bertugas memantau kesehatan ternak, memberikan pakan yang sesuai, menjaga kebersihan kandang, dan mendukung produktivitas hewan ternak. Sementara itu, di kebun binatang, mereka bekerja sama dengan penjaga satwa untuk pengelolaan hewan, pencegahan penyakit, serta konservasi spesies yang dilindungi. Di balai karantina hewan, mereka memastikan karantina dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat membahayakan manusia, hewan lain, atau tumbuhan.
Dengan peran yang begitu luas, teknologi veteriner menjadi salah satu komponen penting dalam mendukung kesehatan hewan. Melalui pendidikan yang tepat dan pemanfaatan teknologi modern, lulusan teknologi veteriner diharapkan mampu berkontribusi secara signifikan dalam dunia kesehatan hewan, khususnya di Indonesia. Kolaborasi antara dokter hewan dan praktisi teknologi veteriner menciptakan sistem yang mendukung keberlanjutan kesehatan hewan dan masyarakat. (*)