LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis) merupakan salah satu bedah refraktif menggunakan laser untuk merubah bentuk kornea sehingga dapat menghilangkan kelainan refraksi seperti myopia (mata minus), astigmatism (mata silinder), dan hypermetropia (mata plus). Seiring perkembangan waktu, saat ini LASIK juga dapat untuk mengkoreksi kondisi presbyopia (mata tua) yang terjadi pada usia 40 tahun keatas.
Perkembangan LASIK di Indonesia mulai tahun 1995. Beberapa metode LASIK yang berkembang saat ini adalah:
1. Trans PRK (Photo Refractive Keratectomy)
Merupakan bedah refraktif generasi pertama yang menggunakan laser ablasi eksimer menggunakan mesin Visumax pada lapisan subepitelial kornea. Metode ini membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama dan rasa yang tidak nyaman pada pasien. Trans PRK sesuai untuk kondisi dimana tidak bisa dilakukan LASIK yang biasa, contohnya:
- Kornea yang tipis
- Bentuk kornea yang ireguler
- Kebutuhan aktivitas khusus, misal olahragawan, calon polisi atau TNI, dan pilot
- Direkomendasikan hanya untuk ukuran refraksi yang kecil hingga menengah
2. Femto LASIK (Laser Assisted In Situ Keratomileusis)
Merupakan bedah refraktif generasi ke-2 yang menggunakan laser femtosecond untuk membuat bukaan (flap) pada permukaan stroma kornea menggunakan mesin Visumax dan dikombinasikan dengan laser eksimer untuk mengkoreksi kelainan refraksi menggunakan mesin Mel 90. Femto LASIK ini bisa dikerjakan pada minus / myopia yang sangat tinggi (mulai -1.00 hingga -15.00), pada hypermetropia dan silinder (hingga -5.00). Keuntungan dari Femto LASIK adalah tingkat presisi yang sangat tinggi, proses penyembuhan relatif cepat, efek samping nyeri lebih minimal sehingga memberikan rasa nyaman bagi pasien.
3. ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction Small Incision Lenticule Extraction)
Merupakan bedah refraktif terbaru generasi ke-3 yang tidak invasif dan tanpa membutuhkan bukaan pada permukaan kornea (flapless) sehingga meminimalkan pergeseran flap kornea. Pada metode ini hanya menggunakan satu kali laser menggunakan mesin Visumax dengan waktu yang sangat singkat (faster) dan luka sayatan operasi yang lebih kecil (2 – 4 mm). ReLEx SMILE ini hanya dapat mengkoreksi kelainan refraksi mulai -0.50 sampai dengan -10.00 dan silinder sampai -6.00. Pada SMILE ini efek samping mata kering sangat minimal sehingga pasien akan lebih nyaman dan proses pemulihan yang lebih cepat daripada metode yang lain.
4. Presbyond
Merupakan metode bedah refraktif khusus penderita presbyopia (mata tua) sehingga dapat melihat jelas jarak jauh dan jarak dekat tanpa menggunakan kacamata. Metode operasi dari Presbyond sama seperti Femto LASIK hanya saja pada Presbyond satu mata dibuat untuk melihat jauh dan mata satunya untuk melihat jarak dekat. Syarat utama pada tindakan presbyond adalah tidak adanya katarak yang sering terjadi pada usia lanjut serta penyakit mata lain.
Syarat Kandidat LASIK:
- Usia minimal 18 tahun
- Ukuran kacamata yang stabil dalam 1 tahun terakhir
- Tidak sedang hamil atau menyusui
- Tidak ada kelainan atau penyakit mata
- Menghentikan pemakaian soft lens selama 14 hari atau hard lens selama 28 hari
- Perbedaan sayatan operasi pada ReLEx SMILE dan Femto LASIK:
Metode Trans PRK, Femto LASIK, ReLEx SMILE dan Presbyond ini merupakan layanan unggulan di Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur dengan Dokter Spesialis Mata yang sangat kompeten dan berpengalaman. Layanan ReLEx SMILE di RSMM Jawa Timur merupakan yang pertama di Jawa Timur.
Jangan ragu untuk memeriksakan mata Anda di Rumah Sakit Mata Masyarakat Jawa Timur. (*)