KOTA BATU - Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota, Nurochman (Cak Nur) - Heli Suyanto (Mas Heli) semakin mantap membawa Kota Batu ke arah yang lebih maju.
Pasangan yang diusung PKB dan Partai Gerindra itu membawa kekuatan Koalisi Wong mBatu dengan mengusung visi mBatu Sae. Visi ini merupakan akronim dari Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif dan Eekologis.
Selain itu, paslon ini juga memperkenalkan sembilan program Nawa Bhakti. Diantaranya mencakup peningkatan insentif bagi petugas pelayanan masyarakat dan pekerja lapangan. Lalu peningkatan insentif bagi pendidik, tenaga kependidikan, pendidikan keagamaan dan hibah organisasi masyarakat. Ketiga, pencetakan 1.000 sarjana per tahun.
"Pencetakan 1.000 sarjana ini bertujuan agar orang desa punya pendidikan tinggi dan SDM yang bagus. Kami melihat saat ini sarjana baru di Kota Batu masih dibawah 1.000 per tahun. Melalui program ini, mahasiswa Kota Batu akan diberikan bantuan uang bulanan," papar Heli Suyanto.
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Paslon Cak Nur-Mas Heli yang Berslogan "Mbatu Sae"
Selanjutnya program Nawa Bhakti ke empat adalah pembangunan mall UMKM. Kelima, pembangunan kawasan industri pengolahan sampah. Keenam, pembagian hasil kepada pemerintah desa hingga maksimal Rp5 milar.
Selanjutnya, pengembangan smart and integrated farming dan pembangunan spiritual botanical garden. Pembangunan sport center dan optimalisasi lapangan desa. Terakhir pembangunan Batu Artpreneur dan SMK kesenian.
"KeMbatuan, ini adalah judul besar dari kegiatan ini karena merupakan jati diri wong mBatu yang santai namun tetap memiliki kualitas yang mumpuni," ujar Heli.
Baca Juga : Usung 9 Program Nawa Bhakti, Cak Nur-Heli Siap Majukan Kota Batu
Disisi lain, kare Heli berlatar belakang seorang petani. Ketika nanti diamanahi memimpin Kota Batu, soal pertanian akan jadi prioritas utamanya. Menurutnya saat ini pemerintah sudah hadir untuk mengatasi permasalahan pertanian, namun belum konkret.
"Contohnya saat ini kwalitas apel di Kota Batu terus menurun. Ini sebenarnya tanggung jawab pemerintah untuk mencari solusi. Bisa bekerjasama dengan akademisi dan lembaga riset untuk mengembangkan apel di Kota Batu, nah hal ini belum dilakukan maksimal," paparnya.
Masih soal pertanian, pihaknya juga ingin membuat lab pertanian di setiap kecamatan Kota Batu. Dia melihat pola pertanian masyarakat Kota Batu masih bersifat konvensional.
"Dengan adanya lab pertanian di setiap kecamatan Kota Batu, utaman di Kecamatan Junrejo dan Bumiaji. Kami ingin menciptakan smart farming di Kota Batu," tutupnya.(*)
Editor : M Fakhrurrozi