KOTA BATU - Peningkatan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) melalui sektor pendidikan menjadi salah satu fokus utama pasangan calon (Paslon) Nurochman - Heli Suyanto, apabila kelak terpilih menjadi Walikota dan Wakil Wali Kota Batu untuk lima tahun ke depan.
Paslon yang tergabung dalam Koalisi Wong mBatu ini melihat, peningkatan SDM dirasa cukup krusial dan perlu segera diwujudkan. Guna menyetarakan taraf, status dan branding Kota Batu yang saat ini telah meningkat pesat.
"Peningkatan status Kota Batu yang begitu pesat, tentunya harus diikuti dengan peningkatan SDM," tutur Cak Nur, Selasa (8/10/2024).
Untuk mewujudkan hal tersebut, paslon ini telah menyiapkan sembilan program Nawa Bhakti, dimana kesembilan program tersebut saling memiliki keterkaitan.
Baca Juga : Tingkatkan Perekonomian, Paslon NH Gencarkan Penguatan Modal UMKM Kota Batu
Dari sembilan program yang saling berkaitan itu, ada dua poin yang punya tujuan utama meningkatkan SDM di Kota Batu. Pertama, peningkatan insentif bagi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, pendidikan keagamaan dan hibah organisasi masyarakat.
Lalu yang ke-dua, mencetak 1.000 sarjana per tahun di Kota Batu. Lahirnya program ini punya tujuan agar masyarakat kawasan perkotaan hingga pelosok desa Kota Batu punya tingkat pendidikan tinggi dan SDM mumpuni.
"Pendidikan menjadi mutlak dan penting. Kami melihat saat ini sarjana baru di Kota Batu masih dibawah 1.000 pertahun. Karena itu, program pendidikan akan jadi salah satu prioritas, supaya SDM di Kota Batu bagus dan siap bersaing di dunia kerja," tutur Cak Nur.
Baca Juga : Debat Ketiga, Paslon NH Janji Sediakan Balai Latihan Kerja di Kota Batu
Dari tingkat pendidikan yang bagus, secara tidak langsung akan mencetak SDM yang mumpuni di bidangnya. Sehingga nantinya masyarakat di pelosok desa bisa bekerja di pemerintah desanya, bisa juga jadi mitra atau konsultan desa.
"Jika masyarakat punya taraf pendidikan tinggi, maka tingkat perekonomian masyarakat juga akan mengikuti," imbuhnya.
Untuk realisasi program 1.000 sarjana per tahun ini, nantinya tidak hanya diberlakukan untuk fresh graduate saja. Namun masyarakat yang sudah lulus sekolah beberapa tahun kebelakang, juga diperkenankan untuk ikut serta program ini.
Baca Juga : Paslon Nurochman-Heli Siap Hadapi Debat Terakhir Pilkada Kota Batu
"Lulusan lama tidak masalah, tidak ada batasan harus fresh graduate," kata Cak Nur.
Lebih lanjut, soal pendanaan program ini, Cak Nur melihat APBD Kota Batu cukup mumpuni. Bila masih kurang bisa saja diajukan melalui APBN, APBD Provinsi Jatim, CSR dan bisa juga menggunakan pola bapak asuh.
"Pola bapak asuh ini misalnya Selecta handle 10 mahasiswa, kemudian juga perusahaan-perusahaan lain," katanya.
Baca Juga : Jelang Coblosan, Para Kyai dan Ulama di Kota Batu Do'akan Paslon NH
Bisa juga menggunakan sistem pendanaan gotong royong. Contohnya APBD Kota Batu mengcover 200 mahasiswa, APBD Provinsi Jatim 200 mahasiswa, dari APBN lalu CSR-CSR.
Disisi lain, Cak Nur juga menyampaikan, apabila Paslon Nurochman - Heli terpilih dalam Pilkada serentak Tahun 2024 ini. Secara otomatis persepsi masyarakat Kota Batu akan berubah dan lebih terbuka.
"Apabila kami nantinya berhasil memimpin Kota Batu, secara otomatis akan membuka banyak hal, masyarakat akan tercerahkan secara alami. Masyarakat akan memandang bahwa orang asli Kota Batu ternyata bisa menjadi pemimpin di daerah sendiri," katanya.
Baca Juga : Peduli Pendidikan, Gen Z Kota Batu Kompak Pilih Nurochman-Heli
Dia menambahkan, apabila hal itu benar-benar terjadi, tentunya akan memberikan multiplayer efek. Ternyata arek Sumberejo dan Sumberbrantas bisa berkolaborasi untuk mimpin dan membangun Kota Batu.(*)
Editor : M Fakhrurrozi