TULUNGAGUNG - Menindaklanjuti arahan menteri dalam negeri pada saat rapat pengendalian inflasi Senin lalu (22/7) Pemerintah Kabupaten Tulungagung memulai pencanangan gerakan tanam Cabai di Desa Macanbang Kecamatan Gondang. Kenaikan harga Cabai dinilai menjadi salah satu pemicu inflasi sehingga pemerintah daerah diimbau untuk melaksanakan gerakan tanam Cabai.
Luasan lahan yang ditanami Cabai di Desa Macanbang saat ini mencapai 25 Hektar. Luasan tersebut meningkat 2 kali lipat dibanding musim tanam sebelumnya yang hanya kisaran 10 hingga 12 Hektar. Petani di desa tersebut juga telah menerima bantuan benih Cabai dari dinas pertanian setempat.
Penjabat Bupati Tulungagung Heru Suseno mengatakan total luasan lahan tanaman Cabai di Tulungagung mencapai 159 Hektar yang terdiri dari tanaman Cabai merah besar, Cabai keriting, dan Cabai rawit.
“Di Desa Macanbang ini kan dapat bantuan benih Cabai dari Pemkab, benihnya campuran ada Cabai keriting, Cabai rawit, dan Cabai merah besar.” Kata Heru Suseno.
Baca Juga : Lantik Heru Suseno Sebagai Pj Bupati Tulungagung, Gubernur Khofifah Minta Fokus Turunkan Stunting
Ia juga berterimakasih kepada para petani yang telah bersedia menanam Cabai karena turut menjaga kestabilan harga dan mencegah inflasi.
“Saya berterimakasih kepada para petani yang telah menanam Cabai, artinya dalam 2-3 Bulan harganya kan masih bagus,” imbuhnya.
Berdasar data dari Dinas Pertanian Tulungagung luasan lahan Cabai merah besar 37 Hektar lahan Cabai keriting 59 Hektar dan lahan tanaman Cabai rawit 63 Hektar. Dari luasan lahan tersebut total hasil produksi Cabai pada bulan Juli mencapai 203,9 Ton dan produksi di bulan Agustus diperkirakan sebesar 159,7 Ton.
“Kemarin saya minta Disdag menjajaki misalnya kita kurang suplai, kita bisa kerjasama dengan Kediri dan Blitar sebagai penghasil Cabai terbesar di Jawa Timur,” tegasnya. (Agus Bondan)
Editor : JTV Kediri