MOJOKERTO - Pondok Pesantren (Ponpes) Teknologi Alhidayah, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto membangun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Kamis (6/3/2025).
Peletakan batu pertama dilakukan Ketua Dewan Pembina Yayasan Bina Bangsa Semarang Letnan Jenderal Purn Bibit Waluyo. Menurutnya, pembangunan dapur SPPG ini dalam rangka menyukseskan cita-cita Presiden RI Prabowo Subianto yakni mengentaskan kemiskinan dan stunting untuk indonesia emas 2045.
"Di seluruh Indonesia akan didirikan dapur SPPG seperti ini yang sedianya untuk pemenuhan MBG bagi 8,5 juta siswa. Satu dapur kapasitasnya capai 3.000. Indonesia harus maju, kuat dan anak-anak harus pintar," ungkap mantan Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013 ini.
Sementara itu, Wabup Mojokerto, Muhammad Rizal Oktavian mengatakan jika pembangunan dapur SPPG ini untuk merupakan bagian dari mendukung MBG yang dicanangkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
"Pembangunan dapur SPPG ini untuk percepatan merealisasikan program MBG dengan memberikan bantuan gizi untuk anak sekolah dan pesantren serta ibu hamil. Sehingga program ini diharapkan dapat membangun generasi cerdas dan produktif sehingga generasi emas 2045 akan tercapai. Selain itu, juga mengurangi angka anak putus sekolah dan menyerap tenaga lokal yang akan dididik untuk memenuhi MBG ini sendiri," katanya.
Dokter Rizal memberikan apresiasi kepada Ponpes Teknologi Alhidayah, tepat sasaran dan sesuai dengan kecukupan gizi, dengan pemberdayaan masyarakat dan peningkatan keberagaman pangan lokal. Sehingga pihaknya berharap tidak hanya untuk dapur SPPG milik Ponpes Teknologi Alhidayah tersebut tidak hanya berkapsitas 3.000 saja.
"Tetapi pembangunan SPPG ini bisa berdampak pada 15 ribu siswa. Pemkab Mojokerto juga ada program 100 hari kerja berupa minum susu gratis di hari Jumat, gerakan hidup sehat yang diharapkan bisa memperoleh kehidupan sehat secara teratur. Sehingga target indonesia emas 2045 bisa terwujud,'' tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Dandim 0815 Letnan Kolonel Inf Rully Noriza, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Ketua Yayasan Bina Bangsa Semarang Hadi Pranoto dan pengasuh ponpes Ibu Nyai Hj Jauharoh. (*)
Editor : M Fakhrurrozi