PACITAN - Renovasi gedung sementara untuk Sekolah Rakyat di Kabupaten Pacitan terus dikebut. Hingga pertengahan Juni 2025, progres pengerjaan fisik sudah mencapai 85 persen. Gedung yang semula difungsikan sebagai fasilitas pelatihan milik BKPSDM itu kini tengah disulap menjadi boarding school gratis bagi masyarakat.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, mengungkapkan hal tersebut saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi renovasi pada Rabu (18/6). Menurutnya, pembangunan ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir Juni sebagai persiapan memasuki tahun ajaran baru 2025/2026.
Gedung ini sebelumnya adalah tempat pelatihan milik BKPSDM. Sementara saat ini akan di alihfungsikan untuk mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan konsep boarding school gratis.
"Hari ini kita meninjau langsung progres renovasi gedung Sekolah Rakyat, jadi untuk saat ini untuk renovasi sudah sesuai dengan harapan ,dan kita targetkan selesai dalam waktu dekat, "ujar Khemal.
Baca Juga : Presiden Prabowo Naikkan Gaji Hakim 280 Persen
Ia menambahkan, pengerjaan fisik saat ini sudah memasuki tahap finishing. Sementara ruang-ruang kelas ditargetkan siap digunakan pada 25 Juni mendatang. Untuk perlengkapan atau mebelair sekolah, saat ini masih dalam proses pengiriman dari Bandung.
Tak hanya mengecek bangunan sekolah, sidak juga dilakukan di area Panti Werdha yang akan difungsikan sebagai asrama siswa. Langkah ini sejalan dengan konsep Sekolah Rakyat yang berbasis boarding school.
“Setelah pembangunan selesai, kami akan segera melakukan evaluasi untuk mempersiapkan tenaga pendidik. Kuota siswa juga akan ditambah, dari semula 50 menjadi 100 peserta didik untuk tahun ini,” pungkasnya.
Baca Juga : Presiden Prabowo Sampaikan Belasungkawa atas Wafatnya Paus Fransiskus: Dunia Kehilangan Sosok Panutan
Dengan percepatan renovasi ini, diharapkan Sekolah Rakyat di Pacitan siap menerima peserta didik baru secara optimal dan menjadi model pendidikan inklusif yang dapat ditiru di daerah lain. (Edwin Adji)
Editor : JTV Pacitan