SURABAYA - Serangkaian Ungkapan Karya Seni (Sengkuni) kembali digelar di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Pameran seni ini merupakan penyelenggaraan keenam yang diinisiasi oleh program studi Seni Rupa Murni dan Pendidikan Seni Rupa UNESA.
Tahun ini, Sengkuni 6 mengusung tema bertajuk ‘Transisi’. Dengan tema 'Transisi', pameran seni ini menyoroti bagaimana perubahan dalam diri dan lingkungan, termasuk pengaruh teknologi dan budaya, membentuk karya seni para seniman.
Tujuan dari pameran seni ini sebagai wadah mahasiswa dan para seniman lainnya untuk berkolaborasi dalam bentuk karya seni yang disajikan dalam pameran yang berskala internasional.
Baca Juga : Sengkuni 6: Pameran Seni Internasional Menyajikan Transisi Seniman dalam Karyanya
Sengkuni 6 menggaet 150 seniman dari anak-anak, mahasiswa, dosen, hingga seniman dari Malaysia, Perancis, Meksiko, Filipina, dan Jerman.
Pameran ini digelar selama 4 hari pada 14–17 November 2024. Sengkuni 6 tak hanya memamerkan karya seni, tetapi juga menampilkan berbagai kegiatan lainnya di luar gedung T3 FBS UNESA.
Baca Juga : Sengkuni 6: Pameran Seni Kolaborasi Seniman Lokal dan Internasional Sukses Digelar di UNESA
Beberapa di antaranya seperti, live painting, performance art, art discussion, live music, workshop polyurethane, hingga workshop rajut.
Engga Mahendra selaku ketua pelaksana mengaku tujuan Sengkuni 6 menghadirkan kegiatan lainnya ini untuk memberikan pengalaman yang lebih menarik dan interaktif bagi pengunjung agar tidak terasa monoton.
Baca Juga : Gali Potensi Lokal Desa, Pusbangdesda LPPM Unesa Gelar Akademi Desa Berpotensi
"Ketika mereka melihat pameran yang hanya seperti itu dan tidak ada kegiatan di luarnya, maka terlihat monoton," ujarnya di Surabaya, Minggu (17/11/2024).
"Kami ingin pameran ini tidak hanya menjadi ajang untuk melihat karya seni, tetapi juga sebagai ruang untuk berinteraksi dan berkreasi agar lebih menarik bagi pengunjung,” imbuhnya.
Terbukti, Sengkuni 6 berhasil menggaet ribuan pengunjung. Bahkan, terdapat pengunjung dari luar kota yang menghadiri pameran seni internasional ini.
Baca Juga : Awali Karir sebagai Wasit, Kini Jadi Guru Besar Bidang Pembelajaran Bola Basket UNESA
Akhilawisnu, pengunjung dari Kota Malang sekaligus mahasiswa seni ini mengaku antusiasmenya berkunjung ke Sengkuni 6 sangat besar dan setiap tahunnya. Ia selalu berkunjung ke pameran Sengkuni di UNESA ini.
Baginya, dengan menghadiri pameran ini dapat menjadi tolok ukur perkembangan seni di Jawa Timur sekaligus untuk memperkuat rasa estetika dalam seni.
"Bagi saya, yang merupakan mahasiswa seni ini rasa estetika itu nggak bisa dicapai dengan spontan. Harus ada latihan dan sering mengunjungi pameran.”
Baca Juga : Kejuaraan Triathlon Piala Panglima TNI: Ajang Seleksi Timnas Menuju SEA Games dan Asian Games
"Saya sering ke sini setiap tahun dan selalu bagus. Ada sesuatu yang baru, baik itu dari display-nya, penataannya, dan karya yang dipamerkan di sini itu pasti ada inovasi dan terobosan yang terbaru,” ungkapnya.
Puncak kesuksesan Sengkuni 6 ditandai dengan pembakaran Ogoh-ogoh yang merupakan ikon pameran seni ini.
Pembakaran Ogoh-ogoh yang dilaksanakan pada Minggu (17/11/2024) pukul 20.30 WIB ini sebagai simbol Sengkuni 6 telah dilaksanakan dan usai.
Para seniman dan pengunjung larut dalam euforia, merayakan kesuksesan Sengkuni 6. Para seniman mengitari Ogoh-ogoh yang telah terbakar sebagai petanda perayaan kesuksesan Sengkuni 6 sekaligus menjadi penutup yang spektakuler.
Meskipun pameran seni ini telah usai, semangat berkarya para seniman tetap berlanjut dengan kreativitasnya yang tak pernah padam.
Mari, kita nantikan gebrakan baru dari Sengkuni 7 pada tahun mendatang!
Editor : Khasan Rochmad