SURABAYA - Program studi Seni Rupa Murni dan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berkolaborasi menggelar pameran seni internasional yang dihelat di Gedung T3 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA pada 14–17 November 2024.
Serangkaian Ungkapan Karya Seni (Sengkuni) ini merupakan edisi yang keenam. Pameran ini diselenggarakan setiap tahun sejak 2018 lalu.
Tahun ini, Sengkuni 6 mengusung tema ‘Transisi’, yang dimaknai sebagai refleksi seniman dalam karyanya melalui pengamatan sekitar ataupun pengamatan dalam diri untuk menjadi manusia yang lebih sadar dengan adanya beragam perubahan teknologi dan budaya yang belakangan ini terjadi.
Proses persiapan pameran ini memakan waktu delapan bulan melalui eksplorasi berbagai konsep kreatif untuk mengubah ruang kelas menjadi sebuah ruang pameran yang estetis.
Baca Juga : Sengkuni 6: Pameran Seni Internasional Menyajikan Transisi Seniman dalam Karyanya
Selain itu, pertimbangan yang matang juga diberikan terhadap alokasi waktu untuk kegiatan perkuliahan agar tidak terganggu oleh persiapan pameran.
Dari persiapannya yang matang, Sengkuni 6 berhasil memamerkan 150 karya yang beragam, meliputi karya dua dimensi, tiga dimensi, instalasi, hingga karya seni digital.
Baca Juga : Sengkuni 6: Pameran Seni Kolaborasi Seniman Lokal dan Internasional Sukses Digelar di UNESA
Karya-karya tersebut berasal dari 150 seniman, mulai dari anak-anak, mahasiswa, dosen, hingga seniman luar negeri dari Malaysia, Perancis, Meksiko, Filipina, dan Jerman. Oleh karena itu, pameran ini berskala internasional.
Diketahui, seniman luar negeri diperoleh dari relasi dosen maupun seniman yang pernah mengikuti pameran di Sengkuni tahun sebelumnya. Proses penerimaan karya dari para seniman ini melalui pengiriman karya ke email, yang kemudian dikurasi oleh tim pengkaryaan bersama kurator.
Baca Juga : Gali Potensi Lokal Desa, Pusbangdesda LPPM Unesa Gelar Akademi Desa Berpotensi
Pameran ini terbagi menjadi lantai 1, 2, dan 3. Di lantai 1, disajikan karya dari seniman anak-anak yang terdapat karya dari media spidol dan pensil warna di kertas gambar.
Sementara itu, di lantai 2 dan 3 terdapat karya dari mahasiswa, dosen, dan seniman luar negeri. Karya-karya tersebut berupa lukisan, akrilik dari limbah kayu, instalasi, patung, hingga karya seni video digital.
Engga Mahendra selaku ketua pelaksana mengungkapkan penyusunan tata letak tersebut bertujuan untuk merepresentasikan transisi kehidupan, dari masa anak-anak hingga dewasa.
Baca Juga : Awali Karir sebagai Wasit, Kini Jadi Guru Besar Bidang Pembelajaran Bola Basket UNESA
“Jadi tema ‘Transisi’ ini tidak hanya hadir dalam makna karya seni itu sendiri, tetapi juga terwujud dalam alur dan struktur ruang pameran,” ungkapnya, di Surabaya, Minggu (17/11/2024).
Editor : Khasan Rochmad