SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan vokasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan industri. Pada tahun ajaran 2025/2026 ini, Untag Surabaya melalui Fakultas Vokasi secara resmi membuka program studi (Prodi) baru Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Otomasi (TRO). Program ini dirancang sebagai respon atas tuntutan dunia kerja yang semakin spesifik, terutama di bidang listrik industri dan robotika.
“Kami menyadari bahwa saat ini industry membutuhkan tenaga terampil yang tidak hanya paham teori, tetapi juga memiliki kompetensi praktis di lapangan. Maka dari itu, prodi TRO kami hadirkan sebagai solusi yang menjembatani kebutuhan tersebut,” ujar Dekan Fakultas Vokasi Untag Surabaya, Ir. Ichlas Wahid, M.T.
Prodi TRO berdiri dengan status Akreditasi baik dari Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Teknik dan menjadi bagian dari transformasi pendidikan vokasi yang menekankan keterampilan terapan. Kurikulum yang ditawarkan mencakup berbagai mata kuliah seperti rangkaian listrik, sensor dan akuator, pneumatic dan hidrolik,system kendali berbasis Programmable Logic Controller (PLC), Human Machine Interface (HMI), hingga teknologi Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) dan Internet of Things (IoT). Semua mata kuliah ini disusun secara system paket dalam 8 semester dengan total 146 SKS.
Kepala Program Studi TRO Untag Surabaya, Totok Dewantoro, S.T., M.T, menjelaskan bahwa porsi pembelajaran di program ini terdiri dari 70% praktik dan 30% teori.
“Kami inginmemastikanbahwamahasiswa kami tidakhanyamemahamikonsep, tapi mampu mengaplikasikan langsung apa yang mereka pelajari. Itulah kenapa pada semester ke-8, mahasiswa hanya akan fokus pada magang di industri,” terangnya.
Menurut Totok, strategi ini diambil karena banyak mahasiswa yang berpotensi langsung direkrut saat magang, sehingga pengelolaan waktunya harus benar-benar efektif.
Menariknya, prodi ini terbuka bagi lulusan dari berbagai jurusan, baik IPA, IPS, maupun SMK yang bukan berlatar belakang teknik. Hal ini karena pembelajaran berbasis keterampilan menjadikan semua mahasiswa bisa belajar dari dasar.
“Yang kami tekankan adalah kemauan belajar dan ketekunan. Siapa pun bisa masuk, karena skill itu bisa dibentuk selama proses belajar,” tambahnya.
Lulusan TRO memiliki prospek karier yang luas, mulai dari integrator system otomasi hingga profesional di bidang kelistrikan dan robot industri. Selain itu, program ini juga telah menjalin kerjasama strategis dengan mitra industri, seperti PT Bangun Artha Hutama, PT Sarana Remaja Mandiri, PT Autonik Pack Machinery, PLN dan masih banyak lagi guna mendukung relevansi materi pembelajaran dengan kebutuhan nyata di dunia kerja.
Sebagai penunjang pembelajaran yang berbasis praktik, prodi TRO di Untag Surabaya dilengkapi dengan fasilitas laboratorium yang representatif dan siap digunakan sejak awal perkuliahan. Terdapat lima laboratorium utama yang disiapkan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa, yaitu: Laboratorium Elektronika dan Otomasi Industri, Laboratorium Instalasi Listrik dan Sistem Tenaga, Laboratorium Komputer dan Pemrograman, Laboratorium Energi Terbarukan, serta Laboratorium Bengkel Elektromekanik.
“Seluruh fasilitas ini dirancang untuk mendukung praktik langsung mahasiswa sesuaidengan kurikulum yang mengarah ke dunia industri, dengan rencana pengembangan berkelanjutan mengikuti kebutuhan teknologi terbaru,” terangTotok.
Biaya kuliah pun tetap terjangkau,yakni Rp 700.000/bulan untuk kelas pagi dan Rp 750.000/bulan untuk kelas malam. Dana Pengembangan Pendidikan (DPP) ditetapkan sebesar Rp 6.000.000, namun diberikan potongan khusus sebesar 50%, sehingga mahasiswa hanya membayar Rp3.000.000 di awal.
“Kami berharap kehadiran prodi TRO bisa menjadi jembatan bagi para generasi muda yang ingin terjun langsung di dunia industry dengan kesiapan yang optimal,” tutup Ir. Ichlas. (*)
Editor : M Fakhrurrozi