Menu
Pencarian

Pemprov Buka Crisis Center, 27 Korban Musala Ponpes Al Khoziny Jalani Rawat Inap

Ayul Andhim - Selasa, 30 September 2025 14:30
Pemprov Buka Crisis Center, 27 Korban Musala Ponpes Al Khoziny Jalani Rawat Inap
Gubernur Khofifah menemui Wali Santri korban musala ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo. (Foto: Istimewa)

SIDOARJO - Proses evakuasi korban ambruknya musala di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo terus dilakukan tim SAR gabungan. Evakuasi melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Sidoarjo bersama Basarnas, TNI- POLRI dan relawan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan evakuasi akan dilakukan hingga tidak ada satu orangpun yang tertinggal.

"Hingga saat ini, BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Sidoarjo, Basarnas, TNI- POLRI bersama seluruh relawan lintas organisasi dan lintas sektor terus melakukan evakuasi korban secara maksimal dan tanpa henti," kata Khofifah.

Disampaikan Khofifah, saat ini, BPBD, Basarnas dan relawan bersama pihak kepolisian dan TNI terus melakukan penyisiran di antara reruntuhan untuk memastikan penanganan korban.

Baca Juga :   PKB Jatim Siapkan Donasi Untuk Korban Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

“Berdasarkan data BPBD Jatim, perkembangan kejadian hari ini (30/9) pukul 11.00 WIB dengan data yang masih berkembang, total korban yang telah teridentifikasi sebanyak 100 orang. Terdiri dari pasien rawat inap sebanyak 26 orang, pasien telah kembali pulang sebanyak 70 orang, 1 orang pasien dirujuk dari RS Siti Hajjar ke RSI Sakinah Mojokerto, dan korban meninggal dunia sebanyak 3 orang. Proses evakuasi masih berlangsung," ujarnya.

Gubernur Khofifah menjelaskan, ekskavator tetap standby untuk disiagakan agar setiap saat dibutuhkan langsung gerak. Namun, kondisi reruntuhan bangunan saat ini belum memungkinkan menggunakan ekskavator.

"Proses evakuasi terus berlanjut memberikan layanan kepada mereka yang masih bisa berkomunikasi di bawah reruntuhan. Termasuk memberikan oksigen dan air sehingga ada ketahanan tubuh juga deteksi monitor peralatan yang disiapkan," tuturnya.

Baca Juga :   Pemprov Buka Crisis Center, 27 Korban Musala Ponpes Al Khoziny Jalani Rawat Inap

Terkait kondisi wali santri yang saat ini sedang kalut menanyakan kondisi anaknya, Pemprov Jatim bersama pengasuh pondok membuka Crisis Center yang berada di lokasi pondok.

“Ada di dalam crisis center itu yaitu tim lintas instansi dan pengasuh pondok untuk memfasilitasi wali santri yang menanyakan kondisi anaknya," tutur Khofifah.

Sementara itu, puluhan mobil ambulans didatangkan ke lokasi untuk mengevakuasi para korban agar langsung dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga :   Khofifah Pastikan Pemprov Jatim Tanggung Biaya Korban di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

“Ada 5 rumah sakit, yakni RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya RS Sheila Medika dan RSUD Sidoarjo," kata Khofifah.

Update pasien yang dirawat di RSUD RT Notopuro Sidoarjo sebanyak 40 orang terdiri dari pasien rawat inap 8 orang, sebanyak 30 orang sudah pulang, dan 2 orang pasien meninggal dunia.

Di RSI Siti Hajar, pasien dirawat 52 orang, terdiri dari pasien rawat inap sebanyak 11 orang, 1 orang pasien meninggal dunia, 39 orang sudah pulang, pasien dirujuk sebanyak 1 orang.

Baca Juga :   Polda Jatim Bantu Evakuasi Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny

Sementara yang dirawat di RS Delta Surya sebanyak 6 orang sedang rawat inap. Yang dirawat di RS Sheila Medika sebanyak 1 orang sudah pulang. Untuk pasien RS UNAIR sebanyak 1 orang dirawat inap.

Lebih lanjut disampaikannya, Dinas Kesehatan juga memastikan seluruh RS di wilayah Kab Sidoarjo dan Kota Surabaya telah disiagakan untuk menerima rujukan korban yang dapat dievakuasi.

"Kepada wali santri saya sampaikan layanan kesehatan non RSUD akan dicover oleh Pemprov bahkan Dinkes sudah mengkonfirmasi ke rumah-rumah sakit. Tidak ada yang terkesan sulit. Sementara RSUD Sidoarjo ditanggung Pemkab Sidoarjo," ungkapnya.

Baca Juga :   Delapan Santri Berhasil Dievakuasi dari Reruntuhan Musala Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Lebih lanjut, Dinas Kesehatan juga menugaskan tim EMT untuk memberikan bantuan dalam proses evakuasi, pertolongan pertama dan rujukan.

Beberapa tim EMT dari RS, Dinas Kesehatan Kabupaten dan relawan juga bersiaga di lokasi untuk membantu proses rujukan pasien ke RS terdekat.

Selain itu, ada tim DVI dari Polda yang standby, tim Pemprov, pemkab, Basarnas, Polda, polri, TNI untuk memberikan layanan kepada mereka sedang menunggu keluarganya.

"Bersama-sama mencari solusi dan bergotong royong memberikan pertolongan kepada para santri yang masih dalam proses evakuasi," jelasnya.

Sebagai informasi, penyebab robohnya Musholla Ponpes Al-Khoziny di Jl. Kh Hamdani No 25, RT.06/RW.02, Ds. Sawahan, Kec. Buduran akibat struktur atap bangunan yang terbuat dari kayu dan masih dalam proses pengecoran yang tidak mampu menahan pondasi bangunan

Sejak pagi dilakukan pengecoran lantai 4 musholla Ponpes Al-Khoziny. Ketika dilaksanakan Sholat Ashar berjamaah pada pukul 15.00 WIB, tiang pondasi tidak kuat menahan beban cor-coran dan mengakibatkan bangunan runtuh hingga lantai dasar.

"Kita semua berduka, prihatin ada kejadian ini. Pasti kita semua akan melakukan evaluasi bagaimana ruang yang aman bagi seluruh santri maupun peserta didik, saya rasa perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh," pungkasnya. (*)

Editor : M Fakhrurrozi






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.