Menu
Pencarian

Mengenal Tradisi dan Budaya Tionghoa dalam Merayakan Cap Go Meh

Alfi Damayanti - Sabtu, 8 Februari 2025 08:00
Mengenal Tradisi dan Budaya Tionghoa dalam Merayakan Cap Go Meh
ilustrasi lampion (Foto: Pexels)

Cap Go Meh merupakan perayaan yang dilakukan pada hari ke-15 setelah tahun baru Imlek dan bertepatan dengan munculnya bulan purnama.

Berdasarkan penetapan kalender 2025 yang telah ditetapkan oleh pemerintah RI, Imlek 2576 Kongzili jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025.

Dengan demikian, jika menghitung lima belas hari setelah Tahun Baru Imlek maka tahun ini perayaan Cap Go Meh jatuh pada Rabu, 12 Februari 2025.

Dalam kalender Lunar, Cap Go Meh sarat akan makna karena menjadi penutup rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dan puncak dari seluruh tradisi yang berlangsung sejak perayaan Imlek.

Baca Juga :   Mengenal Tradisi dan Budaya Tionghoa dalam Merayakan Cap Go Meh

Tradisi Cap Go Meh

Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian, yaitu “Cap Go” bermakna lima belas, dan “Meh” bermakna malam.

Oleh karena itu, Cap Go Meh biasa dilaksanakan pada malam hari. Berikut tradisi yang dilakukan umat Tionghoa dalam merayakan Cap Go Meh.

Baca Juga :   Intip 5 Tradisi Unik Perayaan Ramadan di Berbagai Negara Dunia, Salah Satunya dari Mesir!

1. Festival Lampion

Lampion selalu menjadi ciri khas masyarakat Tionghoa. Tak mengherankan jika festival lampion menjadi tradisi yang terus dilakukan untuk merayakan Cap Go Meh

Masyarakat Tionghoa akan menghiasi rumah serta tempat-tempat umum dengan lampion berwarna merah yang membawa suka cita.

Baca Juga :   Yuk! Mengenal Tradisi Carok di Madura dan Kaitannya dengan Hukum

Lampion tersebut juga menjadi simbol penerangan yang membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat.

2. Tari Barongsai

Tari yang satu ini tentu sudah tidak asing bagi di Indonesia. Hampir di setiap perayaan umat Tionghoa, Barongsai selalu memeriahkan acara, tidak terkecuali pada perayaan Cap Go Meh

Baca Juga :   Tradisi Ojung Lumajang, Adu Rotan di Musim Kemarau yang Tetap Lestari

Tarian Barongsai merupakan sebuah pertunjukan dengan iringan musik gong yang meriah di mana para penari mengenakan kostum singa besar dengan tarian penuh atraksi yang menggugah.

3. Kue Keranjang

Tradisi berikutnya ada makan kue keranjang. Kue keranjang terbuat dari ketan yang dipadatkan dan berbentuk bulat.

Baca Juga :   5 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Jawa Timur, Sarat Makna dan Filosofi

Kue keranjang merupakan bentuk simbolis sebuah pengharapan agar diberikan keberuntungan dan rezeki yang melimpah di sepnajng tahun.

4. Lontong Cap Go Meh

Tidak afdol rasanya jika sebuah perayaan tidak menyantap hidangan bersama-sama. Lontong Cap Go Meh merupakan masakan adaptasi peranakan Tionghoa di Indonesia terhadap masakan Indonesia.

Lontong Cap Go Meh menggantikan tradisi makan yuan xion (bola ketan) yang menjadi tradisi umat Tionghoa.

Lontong Cap Go Meh berisi lontong (kue beras yang memanjang) dipadukan dengan ayam kuah santan yang kental, didampingi dengan sayur lodeh, ati pedas, telur pindang rebus, acar ditaburi bubuk koya lembut berbahan kedelai dan udang kering, dan kerupuk udang sebagai pelengkap.

Nah, itulah tadi seputar tradisi Cap Go Meh. Sebagai perayaan tiap tahun dari umat Tionghoa, tradisi ini selalu ada untuk menambah kemeriahan.

Editor : Khasan Rochmad






Berita Lain



Berlangganan Newsletter

Berlangganan untuk mendapatkan berita-berita menarik dari PortalJTV.Com.

    Cek di folder inbox atau folder spam. Berhenti berlangganan kapan saja.