SURABAYA - Menjadi mahasiswa memang tidaklah mudah. Di antara tugas yang begitu banyaknya, mahasiswa harus bisa menggunakan waktunya dengan sebaik-baiknya.
Ini seperti yang dilakukan oleh Baihaqi Yudistira. Selain menjalani rutinitasnya sebagai mahasiswa, dia juga menyalurkan kecintaannya dalam bermusik dengan cara mendirikan band beraliran surf-rock bersama dengan teman-temannya.
Jadi, apa yang membuat mahasiswa berusia 21 tahun ini tertarik dalam dunia musik dan perjalanannya selama kuliah? Mari simak kisahnya berikut ini.
Baihaqi mengawali karier musiknya dari passion. Sejak SMA, dia sudah terjun dalam dunia musik dengan cara mengikuti ekstrakurikuler musik.
Setelah menginjak bangku perkuliahan, mahasiswa kelahiran 24 Februari 2004 ini bergabung kedalam UKM Satya Palapa untuk meneruskan passion dan hobinya dibidang musik.
Alasan Baihaqi untuk membentuk sebuah band di tengah padatnya jadwal kuliah adalah karena selain untuk menyalurkan passion dan hobi, membentuk sebuah band menurutnya adalah sarana untuk melepas stress alias “healing”.
"Yang pertama sih memang dari passion, ya, dan yang kedua mungkin ini juga dimasukkan ke hobi juga, dan itu juga dijadikan salah satu metode untuk refreshing juga," kata Baihaqi saat ditemui di Surabaya.
Band yang bernama Reef Breakers ini digawangi oleh empat orang, yaitu Akbar sebagai drummer, Miko sebagai vokal dan gitar, Khansa sebagai gitar, dan Baihaqi sendiri sebagai pemain bass.
Mereka dipersatukan oleh selera musik yang sama, yaitu genre surf rock dan pop punk. Genre ini seperti halnya The Panturas yang menjadi salah satu inspirasi mereka berempat dalam membentuk band.
Band ini pertama kali tampil pada akhir tahun 2024 di sebuah kafe bernama 808 Coffee yang berlokasi di sekitaran kampus UPN Veteran Jawa Timur.
Waktu itu, band ini masih memiliki dua personil saja, yaitu Akbar dan Baihaqi, serta dibantu dengan salah seorang gitaris dari UKM Satya Palapa.
Dari tempat itulah kemudian band Reef Breakers ini mengawali kariernya di dunia musik. Ketika band ini membutuhkan tempat latihan untuk jam session, biasanya mereka menggunakan ruangan studio yang disediakan oleh UKM Satya Palapa.
Kegiatan mereka selama latihan adalah mengulik lagu. Setelah itu, hasilnya digunakan untuk membuat lagu baru yang akan ditampilkan di ketika manggung.
Mereka tidak memiliki tempat favorit yang biasanya dijadikan lokasi manggung karena mereka berpindah-pindah tempat berdasarkan panggilan.
"Kita nge-band ini bukan berarti kita ngehabisin energi kita untuk nge-band tanpa seneng-seneng gitu, kita menganggep ini (nge-band) sebagai metode untuk healing kita gitu,” ujar Baihaqi.
Menurutnya, kegiatan bermusik adalah salah satu cara untuk melepas stres dari penatnya dunia perkuliahan. Meski fokus utama tetap perkuliahan, mahasiwa perlu memanfaatkan waktu luang untuk hal lain.
Terlebih lagi, sarana tersebut dapat berbuah sesuatu yang produktif dan bahkan yang bisa dinikmati oleh banyak orang, salah satunya adalah bermusik.
Band dengan genre surf rock ini tentunya memiliki strategi sendiri agar bisa menyesuaikan antara padatnya jadwal kuliah dan latihan jam session.
Menurut Baihaqi sendiri, waktu luang seperti jam kosong atau hari libur adalah momen yang tepat untuk berlatih dan diusahakan untuk menjaga kekompakan band ketika latihan.
Artinya, setiap kali berlatih Reef Breakers harus menjaga agar semua personel yang hadir untuk latihan agar selalu datang dan lengkap semua. Jika salah satu anggota tak hadir, maka hal tersebut dapat memperlambat proses latihan.
Mahasiswa dengan zodiak Pisces ini mengaku jika membayar sewa studio itu cukup menguras kantong karena tidak bisa seharian, satu sesi bisa berdurasi sekitar dua jam.
Nah, itulah kisah dari Baihaqi, mulai dari awal bandnya terbentuk, penampilan pertama, hingga tantangan-tantangan yang dihadapi untuk membagi waktu antara kuliah dengan latihan band.
Manajemen waktu yang baik adalah kunci agar segala kegiatan yang dilakukan tidak berantakan dan tidak bertabrakan dengan kegiatan lain. Semoga kisahnya menginspirasi kita semua untuk terus selalu berkarya.
Editor : Khasan Rochmad