TUBAN - Petani di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beberapa hari terakhir, resah. Hal ini dikarenakan lahan produktif seluas 7 hektar tak bisa ditanami. Kondisi ini akibat lahan pertanian tertutup limbah pasir bercampur air asin. Bukan hanya itu, beberapa ikan air tawar di sungai juga ikut mati karena terkena limbah berbentuk lumpur bercampur air laut ini.
Menurut Joko Lesmono, salah satu petani setempat, lahan seluas 7 hektar ini sebelumnya merupakan lahan produktif yang ditanami padi, jagung, dan kacang. Namun sejak adanya pembuangan limbah yang memenuhi lahan mereka, lahan pertanian menjadi panas dan tak bisa ditanami.
“Setelah adanya cucian pasir yang limbahnya mengalir di sawah petani dengan air asin maka dari itu petani tidak bisa menanami lahan pertaniannya makanya petani sangat dirugikan dengan pencucian pasir ini. Makanya, warga Tasikharjo khususnya Dusun Dermo ini kumpul-kumpul bagaimana untuk penangan dari pihak pemerintah maupun dinas terkait masalah dangkalnya kali,” ujarnya.
Tak hanya itu, limbah pasir silika yang sengaja dibuang di aliran sungai ini juga membunuh sejumlah ikan. Sejumlah ikan mati lantaran terkontaminasi air asin dan limbah lumpur yang dialirkan ke sungai menggunakan pipa.
Baca Juga : Satreskrim Pasuruan Bongkar Penyelewengan Pupuk Subsidi, Pengusaha Paksa Petani Jual Panen ke Gudangnya
Atas kondisi ini, para petani berharap agar pemerintah di desa setempat bisa memberikan solusi terhadap permasalah yang terjadi. Selain itu, pemilik cucian pasir silika juga diharapkan tidak lagi membuang limbah sembarangan. (Tim Liputan)
Editor : M Fakhrurrozi