Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui dinas PU SDA (Sumber Daya Air) Provinsi Jatim memastikan bahwa penanganan dan pengendalian banjir di Sungai Welang Kabupaten Pasuruan akan segera dimulai dengan menggandeng Konsultan Witteveen Boos, Nuffic Neso AidEnvironment.
Untuk itu, Dinas PU SDA Jatim bersama konsultan yang ditugaskan oleh Kementerian Investasi Belanda tersebut di atas menggelar Kick Off Meeting dan Workshop Welang Phase II.
Dengan semangat mengendalikan banjir dengan paritispasi masyarakat, forum ini mengundang lintas elemen. Bukan hanya pemerintah, namun juga perwakilan masyarakat di bantaran daerah aliran sungai Welang, dan juga dari para akademisi.
Team Leader Konsultan Witteveen Boos, Nuffic Neso AidEnvironment Victor Coenen mengatakan bahwa rencananya ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk penanganan dan pengendalian banjir dari mulai hulu sungai Welang, sisi tengah dan juga sisi hilir.
Baca Juga : Inggris dan Belanda Melaju ke Semifinal UEFA Euro 2024
"Jadi kick off ini adalah awalan untuk menguatkan perencanaan pengendalian banjir di Sungai Welang. Karena kita ingin penanganannya adalah dengan cara-cara berbasis alam dengan paritispasi kuat dari masyarakat," tegasnya.
Opsi penanganan dengan berbasis alam ini sengaja dipilih agar pengendalian ini berlangsung secara berkelanjutan. Seperti misalnya dengan melakukan replanting atau penanaman pohon di sepanjang bantaran sungai Welang, melakukan pemilahan dan pemisahan sampah dan sejumlah kegiatan lain.
Tidak hanya itu opsi dalam pengendalian banjir yang juga adalah pengalihan aliran sungai seperti membuat sudetan sungai Welang. Namun hal ini masih akan dibahas dengan melibatkan masyarakat, komunitas dan juga akademisi.
Baca Juga : Belanda dan Turki Melenggang ke Perempat Final UEFA Euro 2024
"Jadi masyarakat kita libatkan sejak perencanaan. Sehingga saat program ini berjalan mereka bisa memiliki tanggung jawab untuk ambil bagian dalam melakukan pengendalian banjir," tegas Victor.
Lebih lanjut ia juga mengatakan salah satu lokasi yang dijadikan sentra utama perhatian juga adalah kawasan Sidogiri Pasuruan. Sebab area tersebut menjadi lokasi terdampak banjir tahunan yang cukup banjir. Dengan ada paritispasi masyarakat dan juga tindakan nyata diharapkan juga ada perubahan habit dari masyarakat untuk menjaga sungai.
"Persiapan ini kita targetkan satu bulan. Sehingga bulan depan sudah ada pilot project yang akan kita pilih untuk dilakukan bersama. Dan pilot ini kita targetkan bisa direplikasi di wilayah lain," tegasnya.
Baca Juga : Prediksi Rumania vs Belanda pada Babak 16 Besar UEFA Euro 2024
Victor mengatakan bahwa sejatinya kerjasama antara Belanda dalam Pemprov Jatim dalam pengendalian banjir ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun berakhir. Saat ini sudah memasuki tahap dua, ia optimis akan ada dampak yang kongkrit.
Sementara itu Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Jatim Baju Trihaksoro menegaskan bahwa dalam fase ini pengendalian banjir difokuskan untuk melibatkan masyarakat dan komunitas. Dan tidak difokuskan untuk penanganan yang bersifat penambahan infrastruktur.
Bahwa untuk penambahan infrastruktur yang diperlukan akan dilakukan ditahap selanjutnya. Sehingga saat ini yang dilakukan adalah untuk pengendalian banjir yang bersifat natural based atau yang berbasis alam.
Baca Juga : 3 Penghuni Grup D Lolos ke 16 Besar UEFA Euro 2024
"Kalau project ini didanai full dari Belanda. Grand nya mencapai Rp 4 miliar. Kita berharap akan ada pilot project yang bagus yang nantinya bisa direplikasi di daerah lain. Dan kuncinya di sini yang menjadi poin adalah partisipasi masyarakat," tegas Baju.
Dari Pemprov sendiri juga akan mengawal agar program ini bisa berlangsung sukses dan memberikan perubahan baik di kualitas daerah aliran sungai Welang bisa membaik dan tidak terjadi lagi banjir tahunan. (Dewi Imroatin)
Editor : Iwan Iwe